IV Antihipertensi. 1. OBAT GAGAL JANTUNG. Obat-obat gagal jantung dapat dibedakan atas 3 golongan, yaitu : a. Inotropik, yang meningkatkan kekuatan kontraksi miokard, yaitu glikosida jantung, misalnya digitalis, digoksin, digitoksin, ouabain, strophantin K, dan inotropik lain (agonis β-adrenergik dan inhibitor fosfodiesterase). b. Diuretik
Definisi atau arti kata anemia berdasarkan KBBI Online anemia /anemia/ /anémia/ n Dok penyakit kekurangan kadar hemoglobin di dl darah; kekurangan butir darah merah;• anemia gizi anemia yg disebabkan oleh kekurangan zat gizi tertentuKata anemia digunakan dalam beberapa kalimat KBBIReferensi dari KBBI klorosis kalimat ke 1klorosis n 1 Bot keadaan tidak sehat yg ditandai oleh menguningnya bagian-bagian yg biasanya berwarna hijau sbg akibat tidak cukup terbentuknya klorofil; 2 Dok suatu bentuk anemia yg terlihat pd wanita muda yg disebabkan oleh terlampau sedikitnya hemoglobinReferensi dari KBBI langkah kalimat ke 20langkah tersentak Tern langkah tersentak-sentak pd anak ayam yg menderita kekurangan piridoksin vitamin B6, biasanya diawali oleh penurunan selera makan, pertumbuhan, anemia, kelainan gerakan, dan akhirnya konvulsi;Referensi dari KBBI lesu kalimat ke 2lesu darah cak kurang darah; anemia;Referensi dari KBBI antianemia kalimat ke 1antianemia /antianémia/ n obat untuk mencegah atau memperbaiki keadaan kesehatan tubuh krn anemiaReferensi dari KBBI kurang kalimat ke 19kurang darah 1 penyakit yg disebabkan oleh tidak cukupnya butir darah merah di dl tubuh seseorang; anemia; 2 lesu; Referensi dari KBBI iskemia kalimat ke 1iskemia /iskémia/ n Dok anemia lokal yg disebabkan oleh penyumbatan arteri yg membawa darahReferensi dari KBBI a kalimat ke 13a- bentuk terikat 1 kekurangan anemia; 2 tidak atau bukan aseksual; 3 tanpa anonim;Posisi kata anemia di database KBBI Onlineandilau - andok - andong - andong - andragogi - andrawina - androgen - androgini - androlog - andrologi - anduh - anduk - andun - andung - andur - aneh - anekajenis - anekaragam - aneka - anekdot - aneksasi - anemer - anemia - anemofili - anemograf - anemogram - anemometer - anergi - aneroid - anestesi - anestesiolog - anestetis - aneuploid - aneurisme - anfas - angah - angan - angan - angel - angga - anggai - anggak - anggal - anggan - anggap
Kurangdarah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh tidak memiliki sel darah merah atau hemoglobin yang cukup untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Berbagai gejala kurang darah meliputi mudah lelah, detak jantung meningkat, napas ngos-ngosan, pusing, pucat, hingga sulit konsentrasi.
Atherosclerosis atau aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penyebab umum penyakit jantung koroner atherosclerosis heart disease. Arteri adalah pembuluh darah pembawa oksigen serta nutrisi dari dan ke jantung, juga ke seluruh organ lain. Tersumbatnya arteri akibat penumpukan plak kolesterol akan menghambat aliran darah ke organ-organ tubuh. Pada awalnya, aterosklerosis tidak menimbulkan gejala apa pun. Gejala baru muncul ketika aliran darah ke organ atau jaringan tubuh terhambat. Proses penumpukan plak sampai gejala aterosklerosis timbul bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun. Penyebab Aterosklerosis Penyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, tetapi penyakit ini dimulai ketika terjadi kerusakan atau cedera di lapisan dalam arteri. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh Kolesterol tinggi Tekanan darah tinggi Diabetes Peradangan akibat penyakit tertentu, seperti lupus Obesitas Kebiasaan merokok Saat lapisan dalam arteri rusak, lemak serta zat lain menjadi mudah menempel dan menggumpal di sana. Seiring berjalannya waktu, gumpalan atau plak ini terus menumpuk dan mengeras sehingga pembuluh darah arteri menyempit dan kaku. Penyempitan pembuluh darah akan menghambat suplai oksigen serta nutrisi ke organ-organ tubuh. Hal ini membuat fungsi organ tersebut menurun, bahkan terhenti, tergantung seberapa parah penyempitan yang terjadi. Perkembangan aterosklerosis hingga menimbulkan gejala sangat lambat, bahkan bisa sampai puluhan tahun. Namun, kondisi di bawah ini dapat membuat seseorang lebih berisiko atau lebih cepat mengalami aterosklerosis Usia di atas 40 atau 50 tahun Pola hidup yang tidak sehat, seperti malas bergerak atau jarang berolahraga Pola makan tidak sehat dan sering mengonsumsi minuman beralkohol Stres berkepanjangan Riwayat aterosklerosis pada keluarga Gejala dan Komplikasi Aterosklerosis terosklerosis awalnya tidak menimbulkan gejala, sampai pembuluh darah arteri sudah sangat menyempit bahkan tertutup Akibatnya, pembuluh arteri tidak lagi dapat menyalurkan darah dalam jumlah cukup ke organ-organ tubuh. Karena gejalanya baru muncul setelah bertahun-tahun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita aterosklerosis sampai muncul komplikasi. Komplikasi yang muncul bisa beragam, tergantung lokasi terjadinya aterosklerosis, antara lain Aterosklerosis di jantung Aterosklerosis di jantung bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Kedua gangguan tersebut memiliki sejumlah gejala yang serupa, yaitu Nyeri dada seperti ditekan atau diremas angina Nyeri atau tekanan pada pundak, lengan, rahang, atau punggung Gangguan irama jantung aritmia Sesak napas, berkeringat, dan gelisah Aterosklerosis di tungkai Aterosklerosis di kaki atau lengan bisa menyebabkan penyakit arteri perifer. Gangguan ini ditandai dengan gejala berikut Nyeri, kram, hingga mati rasa di area lengan atau tungkai Nyeri saat berjalan dan mereda setelah beristirahat klaudikasio intermiten Tungkai bagian bawah terasa dingin Luka di jempol, telapak, atau kaki yang tidak kunjung sembuh Aterosklerosis di otak Bila terjadi pada pembuluh darah di otak, aterosklerosis bisa menyebabkan stroke, yang ditandai dengan gejala berupa Mati rasa hingga lumpuh pada salah satu sisi wajah, lengan, atau tungkai Kebingungan dan sulit untuk dapat berbicara dengan jelas Kehilangan penglihatan pada salah satu mata atau kedua mata Kehilangan koordinasi dan keseimbangan Pusing dan sakit kepala berat Sulit bernapas dan kehilangan kesadaran Aterosklerosis di ginjal Penumpukan plak pada pembuluh arteri di ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal. Gangguan ini bisa dikenali dari sejumlah gejala, seperti Jarang buang air kecil Mual yang terasa terus menerus Tubuh terasa sangat lelah dan sering mengantuk Tungkai membengkak Bingung dan sulit berkonsentrasi Sesak napas dan dada terasa nyeri Kapan harus ke dokter Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang telah disebutkan di atas. Anda juga perlu segera ke IGD bila mengalami gejala serangan jantung atau stroke. Kedua kondisi tersebut harus segera ditangani, karena bisa berakibat fatal bila menunggu lama. Jika Anda menderita diabetes atau hipertensi, lakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau kondisi penyakitnya dan mencegah kemungkinan komplikasi aterosklerosis. Bila Anda perokok, berusahalah untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Merokok tidak hanya bisa menyebabkan aterosklerosis, tetapi juga penyakit lain. Jika berhenti merokok dirasa sangat sulit, pergilah ke dokter untuk mengikuti program berhenti merokok. Diagnosis Aterosklerosis Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengecek denyut nadi, detak jantung, dan tekanan darah pasien. Dokter juga akan memeriksa kemungkinan pasien memiliki luka yang lambat atau tidak kunjung sembuh. Jika pasien diduga mengalami aterosklerosis, dokter akan melakukan sejumlah tes penunjang untuk memastikannya, seperti Tes darah, untuk melihat kadar kolesterol dan gula darah Ankle-brachial index ABI, yaitu tes perbandingan indeks tekanan darah kaki dan lengan, guna memeriksa penyumbatan arteri pada area tungkai Elektrokardiogram EKG, untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan melihat tanda penyakit jantung koroner atherosclerosis heart disease USG Doppler, untuk mendeteksi penyumbatan arteri di tungkai dengan menggunakan gelombang suara Stress test atau pemeriksaan EKG treadmill, untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan tekanan darah saat melakukan aktivitas fisik Angiografi, yaitu pemeriksaan kondisi arteri jantung dengan menyuntikkan zat kontras pewarna pada arteri, sehingga dapat terlihat dengan jelas melalui foto Rontgen Pemindaian dengan magnetic resonance angiography MRA dan CT scan, untuk memeriksa kondisi pembuluh darah arteri Pengobatan Aterosklerosis Penangan aterosklerosis dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu perubahan gaya hidup, obat-obatan, serta prosedur medis. Perubahan gaya hidup sehari-hari merupakan hal utama yang perlu dilakukan. Pasien dianjurkan untuk lebih sering berolahraga guna meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol. Selain menyarankan perubahan gaya hidup, dokter juga dapat memberi obat-obatan untuk mencegah arterosklerosis bertambah buruk. Obat-obatan ini dapat berupa Obat untuk mencegah penggumpalan darah, seperti aspirin Obat untuk menurunkan tekanan darah, seperti penghambat beta beta blockers, antagonis kalsium calcium channel blockers, serta diuretik Obat penurun kadar kolesterol, seperti statin dan fibrat Obat untuk mencegah penyempitan arteri, seperti ACE inhibitor Obat untuk mengendalikan penyakit yang bisa menyebabkan aterosklerosis, seperti obat diabetes untuk menjaga kadar gula darah. Pada kasus aterosklerosis yang parah, dokter mungkin akan menyarankan penanganan dengan Pemasangan ring stent dan angioplasty Prosedur ini digunakan untuk membuka penyumbatan atau penyempitan arteri, kemudian memasang tabung kecil di sana agar aliran darah kembali lancar. Terapi fibrinolitik Terapi ini dilakukan untuk mengatasi penyumbatan arteri akibat pembekuan darah, dengan memberikan obat pelarut atau pemecah gumpalan darah fibrinolitik. Operasi bypass Prosedur ini dilakukan dengan cara memintas pembuluh darah yang tersumbat menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lain atau selang berbahan sintetis. Endarterektomi Prosedur ini dilakukan untuk membuang tumpukan lemak pada dinding arteri yang menyempit. Biasanya, prosedur ini dilakukan pada arteri di leher. Arterektomi Prosedur ini dilakukan untuk membuang plak di arteri dengan menggunakan kateter berpisau tajam di salah satu ujungnya. Pencegahan Aterosklerosis Aterosklerosis dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Cara yang bisa dilakukan antara lain Melakukan pola makan sehat dengan gizi seimbang yang kaya serat dan karbohidrat kompleks, serta rendah kolesterol Menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol Berolahraga selama 30 menit per hari, setidaknya 5 hari dalam seminggu Berhenti merokok Menjaga berat badan dalam rentang ideal Mengelola stress dengan baik, misalnya dengan relaksasi mengendurkan otot-otot yang tegang atau meditasi Beristirahat dan tidur yang cukup
Minggu 13 Juni 2010 1 komentar. PENDAHULUANCedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Di samping penanganan di lokasi kejadian dan selama transportasi korban ke rumah sakit, penilaian dan tindakan awal di ruang gawat darurat
Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "iskemia" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. iskemia /iskémia/ n Dok anemia lokal yg disebabkan oleh penyumbatan arteri yg membawa darah Bantuan Penjelasan Simbol a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja n Merupakan Bentuk Kata benda ki Merupakan Bentuk Kata kiasan pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya cak Bentuk kata percakapan tidak baku ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain - Pengganti kata "iskemia" Kosakata Populer Sedang Dilihat Informasi Tentang Situs Merupakan situs penyedia data mengenai arti kata atau istilah dan cara pengejaannya beserta contoh kalimat yang disadur dari "Kamus Besar Bahasa Indonesia" atau yang biasa disingkat dengan KBBI. Tidak seperti beberapa situs web yang sama, kami mencoba untuk menyediakan berbagai fitur lain, seperti kecepatan akses, menampilkan dengan berbagai membedakan warna untuk jenis kata, tampilan yang tepat untuk semua web browser kedua komputer desktop, laptop dan ponsel pintar dan seterusnya. Fitur lengkap dapat dibaca di bagian fitur Online KBBI. Arti kata seperti kata "iskemia" di atas ditampilkan dalam warna yang membuatnya mudah untuk mencari entri dan sub-tema. Berikut adalah beberapa penjelasan Jenis kata atau Deskripsi istilah-istilah seperti n kata benda, v kata kerja dalam merah muda pink dengan menggarisbawahi titik. Arahkan mouse untuk melihat informasi tidak semuanya telah dijelaskan Makna 1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dalam huruf tebal dengan latar belakang lingkaran Contoh penggunaan entri / sub entri yang ditandai dengan warna biru Contoh dalam Amsal ditandai di orange Ketika mengeklik hasil dari "Loading" daftar, hasil yang sesuai dengan kata Cari akan ditandai dengan latar belakang kuning Menampilkan hasil yang baik dalam kata-kata dasar dan derivatif, dan makna dan definisi akan ditampilkan tanpa harus kembali men-download data dari server Link cukup Permalink / Link indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'teknologi' akan memiliki link di Kata 'konservatif' akan memiliki link di Kata 'rukun' akan memiliki link di Contoh Kata yang Mirip dengan kata "iskemia" yaitu iskemia • palit • komik • wiwaha • luput • pending • rombak • starter • tenteng • absorpsiometer • albuginea • tresna • kategori • pepek • pidada • kompor • pekong • testosteron • sukar • dongkrak • sahabat • eks • introspeksi • produktif • V • tukang • sangu • decup • wisuda • sirene dll Sehingga link ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam menulis, baik pada jaringan dan di luar dikembangkan dengan konsep desain responsif, berarti bahwa penampilan website situs dari KBBI akan cocok di berbagai media, seperti smartphones Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook / laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang tambahan baru di luar KBBI edisi IIIMenulis singkatan di bagian definisi seperti yang, dengan, dl, tt, dp, dr dan lain-lain ditulis secara penuh, tidak seperti yang ditemukan di KBBI PusatBahasa.✔ Informasi tambahanTidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 surat, semua akan ditampilkan. Jika hasil pencarian dari "Loading" daftar sangat besar, hasil yang dapat langsung diklik pada akan terbatas jumlahnya. Selain itu, untuk beberapa kata pencarian, sistem akan hanya mencari kata-kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya apa yang dicari adalah "water, minyak, dissolve", sehingga hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan membubarkan beberapa kata pencarian dapat dilakukan dengan memisahkan setiap kata dengan tanda koma, misalnya mengajar, program, komputer untuk menemukan kata-kata pengajaran, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam "base words" kolom dan hasil dalam bentuk kata-kata turunan akan ditampilkan dalam "Loading" kolom. Ini banyak kata pencarian akan hanya mencari kata-kata dengan minimal 4 Surat panjang, jika sebuah kata yang 2 atau 3 Surat panjang, kata akan data arti kata yang terdapat di website ini merupakan hak cipta dari situs resmi KBBI yang beralamat di Jika anda menemukan padanan kata atau arti kata yang menurut anda tidak sesuai atau tidak benar, maka anda dapat menghubungi ke pihak Badan Bahasa KEMDIKBUD untuk memberikan kritik atau saran Berikut adalah informasi kontak dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur. Telepon 021 4706287, 4706288, 4896558, 4894546. Faksimile 021 4750407 Email [email protected]
1 Anemia • Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati • Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12 2. Talasemia Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah 3. Hemofilia Darah sulit/tidak bisa membeku 4. varises Pelebaran pembuluh vena 5. Atherosklerosis
A anemia é uma condição na qual o conteúdo de hemoglobina no sangue fica abaixo do normal, levando à diminuição da capacidade de transporte de oxigênio. A hemoglobina é a substância que nosso corpo utiliza para transportar o oxigênio e é carregada em nosso sangue pelas hemácias ou glóbulos vermelhos. Crianças, gestantes, lactantes, meninas adolescentes e mulheres adultas em fase de reprodução são os grupos mais afetados pela anemia. Contudo, os homens, especialmente os idosos, também podem ser afetados pelo quadro de hemoglobina baixa. Há várias formas de se classificar as anemias. Elas podem ser divididas pelas suas causas, pelas alterações que elas causam nos exames de sangue ou pela gravidade. Mais comumente, explicamos que a anemia pode nascer com o indivíduo anemia hereditária ou pode acometer a pessoa por algo que lhe acontece durante a vida anemias adquiridas.Anemias hereditárias As anemias hereditárias geralmente se relacionam a alterações genéticas na fabricação do glóbulo vermelho – seja da membrana que dá forma ao glóbulo vermelho, seja das substâncias que estão em seu interior – hemoglobina e proteínas enzimas. Neste grupo, temos algumas causas comuns em nossa população, como as talassemias ou anemias do Mediterrâneo, comuns em indivíduos com ascendência italiana, portuguesa e libanesa; ou ainda a anemia falciforme, mais comum, no Brasil, em indivíduos com ascendência africana. Anemias adquiridas As anemias adquiridas podem acontecer por carência de nutrientes, por alterações na medula óssea ou ainda por outra doença que causa anemia por outros mecanismos. Assim, nos quadros de carência de vitaminas, podemos citar a falta de ferro ou de vitamina doenças da medula óssea, podemos citar a leucemia ou a síndrome mielodisplásica. Já nas doenças que causam anemia por outros mecanismos, citamos as diversas doenças reumatológicas e infecciosas, a insuficiência renal crônica ou as alterações de forma de classificar a anemia é pelas causas. Nosso sangue é fabricado diariamente em nossa medula óssea. A cada segundo, são produzidos e destruídos quase 2,5 milhões de glóbulos vermelhos. Para fabricar cada hemácia, é necessária a integridade da medula óssea e nutrientes adequados. Boa parte desses nutrientes vêm dos glóbulos vermelhos diariamente destruídos, depois de circularem por 4 meses no organismo, com seus componentes quase que integralmente da medula óssea e dos nutrientes, é necessária uma estimulação adequada da medula por substâncias que informam as necessidades de oxigênio do nosso corpo. A mais importante é a eritropoietina, produzida em nossos integridade de nossa circulação também é fundamental. Ou seja, se os glóbulos vermelhos são perdidos por sangramento, por exemplo, também podemos ter uma baixa na hemoglobina. As causas da anemia podem ser divididas em Não produção de células sanguíneas vermelhas suficientes pelo corpo; Sangramentos, que fazem com que você perca glóbulos vermelhos mais rapidamente do que eles podem ser substituídos; Destruição dos glóbulos vermelhos anemias hemolíticas. Essa é a forma mais comum de anemia. Pode ocorrer especialmente pela falta de nutrientes, como o ferro, mas também por interrupção da produção da medula óssea e falta de eritropoietina, que pode ser ocasionada por insuficiência dos rins ou doenças inflamatórias, autoimunes ou infecciosas. Anemia ferropriva é o tipo de anemia decorrente da deficiência de ferro dentro do organismo levando à uma diminuição da produção, tamanho e teor de hemoglobina dos glóbulos vermelhos, hemácias. O ferro é essencial para a produção dos glóbulos vermelhos e seus níveis baixos no sangue comprometem toda cascata de produção das hemácias. Na anemia por deficiência de vitamina B12, ocorre baixa contagem de hemácias devido a pouca quantidade dessa vitamina no causadas por deficiência de vitamina B12 ou de ácido fólico, no geral, são chamadas de anemias megaloblásticas. Já a deficiência de vitamina B12 causada por falha de nosso organismo em obtê-la é chamada de anemia perniciosa. A anemia perniciosa é um tipo de doença autoimune que ataca os mecanismos normais de obtenção de vitaminas B12 dos alimentos. Nessa doença, apesar de você se alimentar adequadamente, a vitamina não consegue entrar em nosso corpo. Mais raramente, a deficiência de vitamina B12 pode resultar de uma dieta deficiente desta vitamina, que é encontrada principalmente em carnes, ovos e leite. Esse é um problema mais comum em vegetarianos e veganos. A anemia aplástica é uma condição rara, com risco de morte, que ocorre quando a medula óssea é destruída e não consegue produzir a quantidade suficiente de glóbulos vermelhos e das demais células sanguíneas fundamentais para o nosso organismo, como os glóbulos brancos e as doença, a medula óssea normal acaba sendo substituída por gordura, que não produz as células adequadamente. Na maior parte dos pacientes, é causada por um mecanismo autoimune, que pode ser disparado por infecções, outras doenças autoimunes e exposição a produtos químicos tóxicos. A doença pode se manifestar de diferentes formas e intensidades. Algumas doenças podem afetar a capacidade do corpo de fazer glóbulos vermelhos. Por exemplo, alguns pacientes com doença renal desenvolvem anemia por falta da eritropoietina, não conseguindo sinalizar a medula óssea que ela deveria fazer novos ou mais glóbulos quimioterapia utilizada para tratar vários tipos de câncer também prejudica a capacidade do corpo de fazer novos glóbulos vermelhos, podendo causar a anemia. Em pessoas saudáveis, os glóbulos vermelhos vivem cerca de 120 dias antes de serem descartados pelo organismo. Na anemia hemolítica, os glóbulos vermelhos no sangue são destruídos antes do tempo normal, sem dar tempo de serem repostos pela medula óssea. A anemia hemolítica também tem sua forma autoimune, que ocorre quando o sistema imunológico identifica erroneamente seus próprios glóbulos vermelhos como corpos estranhos, desenvolvendo anticorpos que atacam as hemácias, destruindo-as muito prematuramente. A anemia falciforme é um tipo de doença hemolítica hereditária passa dos pais para os filhos, caracterizada pela alteração dos glóbulos vermelhos do sangue, tornando-os parecidos com uma foice, daí o nome falciforme. Essas células têm sua membrana alterada e rompem-se mais facilmente, causando importante não confundir a anemia falciforme com a anemia ferropriva, causada por deficiência de ferro. A segunda é muito mais comum estima-se que 90% das anemias sejam causadas por carência de ferro. Nesse tipo de anemia, estão incluídas as anemias por perdas agudas, como as que acontecem em um acidente ou em hemorragias. As perdas crônicas podem ser bem enganadoras, porque acontecem lentamente, passando pouco percebidas e permitindo que nosso corpo se adapte à baixa da hemoglobina, que às vezes pode ser bem desse tipo de anemia ocorrem em adolescentes e mulheres jovens, em que a menstruação pode ter um fluxo excessivo. Há também pequenas perdas crônicas, que podem acontecer por câncer de intestino, por exemplo. Essas perdas crônicas levam a uma baixa de hemoglobina por deficiência de sintomas de anemia são inespecíficos, necessitando-se de exames laboratoriais sangue para que seja confirmado o diagnóstico. Entretanto, os principais sinais físicos da anemia são Fadiga generalizada; Anorexia falta de apetite; Palidez de pele e mucosas parte interna do olho, gengivas; Olhos amarelados nas anemias hemolíticas; Menor disposição para o trabalho; Dificuldade de aprendizagem nas crianças; Falta de ar; Tontura; Dor no peito; Mãos e pés frios; Dor de cabeça; Apatia crianças muito "paradas"; Vontade de comer substâncias não alimentares, como gelo ou arroz cru; Formigamento nas mãos e pés. Para o diagnóstico da anemia, é necessário recorrer aos indicadores laboratoriais hematológicos. O nível baixo de hemoglobina é um dos indicadores que tem sido amplamente utilizado em inquéritos epidemiológicos para anemia, além de ser considerado adequado num diagnóstico preliminar para levantamentos em indivíduo está com anemia quando Mulheres hemoglobina menor que 12g/dl; Homens hemoglobina menor que 13g/d; Crianças de 6 a 60 meses hemoglobina abaixo de 11,0 g/dl; Grávidas hemoglobina abaixo de 11,0 g/dl. Nas anemias adquiridas, existem situações que podem colocar você em um maior risco de desenvolver o problema, como Ter uma dieta com baixas quantidades em ferro, vitamina B12 e ácido fólico aumenta o risco de anemia. Esse risco é bem maior em pessoas com necessidade maior de ferro, como crianças em crescimento e gestantes. Um adulto com carência de ferro ou vitamina B12 deve ser investigado por médico antes de se atribuir anemia a falha da dieta. Ter uma desordem intestinal que afeta a absorção de nutrientes no intestino delgado - como doença de Crohn e doença celíaca - coloca você em risco de anemia. Em geral, as mulheres que não chegaram ainda na menopausa apresentam maior risco de anemia ferropriva do que homens e mulheres na pós-menopausa. Isso porque a menstruação causa a perda de glóbulos vermelhos. Se você está grávida e não está tomando um multivitamínico com ácido fólico, você pode estar com um risco aumentado de anemia. Se você tem câncer como mielofibrose, insuficiência renal ou outra condição crônica, você pode estar em risco de anemia. Essas condições podem levar a uma escassez de glóbulos vermelhos. Cirurgias que removem o estômago ou duodeno e cirurgia bariátrica diminuem a capacidade de absorção da vitamina B12 e do ferro. Todo paciente que fará esse tipo de procedimento tem de ser preparado e depois acompanhado para impedir anemia no pós-operatório. Esta tem sido uma causa emergente de anemia por deficiência de ferro ou vitamina exames mais apropriados são Exame físico durante a consulta para analisar os sintomas; Hemograma completo detecta se a taxa de hemoglobina está baixa e se o formato dos glóbulos vermelhos está alterado; Exames laboratoriais para analisar a deficiência de vitaminas. Se você receber um diagnóstico de anemia, seu médico pode solicitar testes adicionais para determinar o tipo da anemia. Uma vez apresentando quadro de cansaço, fraqueza, indisposição, amarelamento de pele e mucosas, o paciente deve procurar o médico para um diagnóstico adequado e, se necessário, procurar um médico que podem diagnosticar a anemia são Clínico geral Hematologista Endocrinologista O tratamento da anemia depende da causa e do tipo. O tratamento para esta forma de anemia geralmente envolve tomar suplementos de ferro e fazer mudanças na dieta. Apesar da dieta em si poder ser uma causa, a deficiência de ferro é mais frequentemente causada por menstruações excessivas e sangramentos intestinais, sendo uma pista para condições que podem ser tratadas mais cedo, como cânceres a causa subjacente da deficiência de ferro é perda de sangue - além da menstruação - a fonte do sangramento deve ser localizada e interrompida. Isso pode envolver uma cirurgia. O tratamento de ácido fólico e deficiência de B12 envolve suplementos dietéticos e aumenta esses nutrientes em sua o seu sistema digestivo tiver problemas para absorver a vitamina B12 dos alimentos que você come, você pode precisar de injeções de vitamina B12. No início, você pode receber os injeções todos os dias. Eventualmente, você precisará tomar apenas uma vez por mês, o que pode continuar para a vida, dependendo da sua situação. O tratamento para esta anemia pode incluir transfusões de sangue para aumentar os níveis de glóbulos vermelhos. Você pode precisar de um transplante de medula óssea, caso ela esteja doente e não consiga produzir células sanguíneas saudáveis. O tratamento de anemias hemolíticas inclui tratar infecções relacionadas e tomar medicamentos que suprimem seu sistema imunológico, o que pode estar atacando seus glóbulos da gravidade da sua anemia, pode ser necessária uma transfusão de sangue ou plasmaférese. A plasmaférese é um tipo de procedimento de filtragem de sangue. Em certos casos, a remoção do baço pode ser útil. O diagnóstico correto é essencial para o melhor tratamento. O tratamento para esta anemia pode incluir a administração de oxigênio, medicamentos para aliviar a dor e fluídos orais e intravenosos para reduzir a dor e prevenir complicações. Os médicos também podem recomendar transfusões de sangue, suplementos de ácido fólico e medicamento chamado hidroxiureia Droxia, Hydrea, originalmente usado contra alguns tipos de câncer, é usado para tratar a maior parte dos pacientes com anemia falciforme. Recentemente, a reposição de glutamina também foi aprovada para o tratamento desta transplante de medula óssea também pode ser um tratamento eficaz em algumas circunstâncias, especialmente na infância ou adolescência. A alimentação é primordial para a prevenção e tratamento da anemia. Portanto, encaixar substâncias como vitamina A, ferro e ácido fólico no cardápio acaba se tornando um passo essencial para a manutenção de nossa saúde. Você pode encontrar estes componentes em alimentos como Carne vermelha; Verduras de folhas escuras e leguminosas; Alimentos alaranjados; Ovos. Confira outros alimentos para reduzir os impactos da anemia, e por que eles são importantes para o organismo. Os medicamentos mais usados para o tratamento de anemia são Combiron Combiron Fólico Ferronil Hemax Eritron Hemogenin Neutrofer Noripurum EV Noripurum Fólico Prednisolona Prednisona. Somente um médico pode dizer qual o medicamento mais indicado para o seu caso, bem como a dosagem correta e a duração do tratamento. Siga sempre à risca as orientações do seu médico e NUNCA se interrompa o uso do medicamento sem consultar um médico antes e, se tomá-lo mais de uma vez ou em quantidades muito maiores do que a prescrita, siga as instruções na anemias adquiridas geralmente têm cura – principalmente as mais comuns baixa ingestão ou perda aumentada de ferro e deficiência de absorção de vitamina B12. As que ocorrem devido a outras causas problemas em rins ou doenças reumatológicas são tratadas indiretamente, uma vez que o tratamento destes problemas acaba por resolver a as anemias que são causadas por problemas na medula óssea, por terem quadros mais complexos, e as anemias hereditárias, por serem de causa genética, necessitam de tratamentos mais causas mais comuns de anemia podem ser prevenidas com dieta balanceada e equilibrada e com acompanhamento médico conviver bem com anemia, é preciso seguir à risca as orientações médicas, promovendo as alterações exigidas na dieta e tomando os suplementos conforme tratamento, a anemia pode causar muitos problemas de saúde, tais como Quando a anemia é grave o suficiente, você pode estar tão cansado que não pode completar tarefas diárias. As mulheres grávidas com anemia por deficiência de folato podem ter mais probabilidades de sofrer complicações, como parto prematuro. Em crianças, a anemia está associada ao retardo do crescimento, comprometimento da capacidade de aprendizagem desenvolvimento cognitivo, da coordenação motora e da linguagem; efeitos comportamentais, como a falta de atenção, fadiga, redução da atividade física e da afetividade; assim como uma baixa resistência a infecções. A anemia pode levar a batimentos cardíacos rápidos ou irregulares arritmia. Quando você é anêmico, seu coração deve bombear mais sangue para compensar a falta de oxigênio nas células. Isso pode levar a um coração aumentado ou insuficiência cardíaca. Qualquer anemia não tratada adequadamente pode causar até a morte do paciente. A anemia ferropriva, que atinge mais de 1 bilhão de pessoas no planeta, esteve ligada a quase mortes no mundo em da Saúde Dr. Sergio Augusto Buzian Brasil, médico hematologista do Hospital Santa PaulaMayo Clinic American Society of HematologyDra. Mary Vieira Pedroso, médica hematologista da Rede de Hospitais São Camilo de São Guilherme Henrique Hencklain Fonseca, médico hematologista do Hospital Santa Paula
Masaemboli yang tersangkut pada bifurcatio arteri pulmonalis yg besar. 3. Emboli lain: a. emboli lemak: butiran-butiran kecil lemak dlm sirkulasi darah b. emboli udara: adanya gelembung-gelembung gas yg tak terlarut dlm darah terutama Nitrogen karena kelarutannya rendah, ex: penyakit caisson (decrompression sickness). c. emboli air ketuban
OverviewAnemia is a problem of not having enough healthy red blood cells or hemoglobin to carry oxygen to the body's tissues. Hemoglobin is a protein found in red cells that carries oxygen from the lungs to all other organs in the body. Having anemia can cause tiredness, weakness and shortness of breath. There are many forms of anemia. Each has its own cause. Anemia can be short term or long term. It can range from mild to severe. Anemia can be a warning sign of serious illness. Treatments for anemia might involve taking supplements or having medical procedures. Eating a healthy diet might prevent some forms of anemia. Types Aplastic anemia Iron deficiency anemia Sickle cell anemia Thalassemia Vitamin deficiency anemia SymptomsAnemia symptoms depend on the cause and how bad the anemia is. Anemia can be so mild that it causes no symptoms at first. But symptoms usually then occur and get worse as the anemia gets worse. If another disease causes the anemia, the disease can mask the anemia symptoms. Then a test for another condition might find the anemia. Certain types of anemia have symptoms that point to the cause. Possible symptoms of anemia include Tiredness. Weakness. Shortness of breath. Pale or yellowish skin, which might be more obvious on white skin than on Black or brown skin. Irregular heartbeat. Dizziness or lightheadedness. Chest pain. Cold hands and feet. Headaches. When to see a doctorMake an appointment with your health care provider if you're tired or short of breath and don't know why. Low levels of the protein in red blood cells that carry oxygen, called hemoglobin, is the main sign of anemia. Some people learn they have low hemoglobin when they donate blood. If you're told that you can't donate because of low hemoglobin, make a medical appointment. From Mayo Clinic to your inbox Sign up for free and stay up to date on research advancements, health tips, current health topics, and expertise on managing health. Click here for an email preview. To provide you with the most relevant and helpful information, and understand which information is beneficial, we may combine your email and website usage information with other information we have about you. If you are a Mayo Clinic patient, this could include protected health information. If we combine this information with your protected health information, we will treat all of that information as protected health information and will only use or disclose that information as set forth in our notice of privacy practices. You may opt-out of email communications at any time by clicking on the unsubscribe link in the e-mail. CausesAnemia occurs when the blood doesn't have enough hemoglobin or red blood cells. This can happen if The body doesn't make enough hemoglobin or red blood cells. Bleeding causes loss of red blood cells and hemoglobin faster than they can be replaced. The body destroys red blood cells and the hemoglobin that's in them. What red blood cells doThe body makes three types of blood cells. White blood cells fight infection, platelets help blood clot and red blood cells carry oxygen throughout the body. Red blood cells have an iron-rich protein that gives blood its red color, called hemoglobin. Hemoglobin lets red blood cells carry oxygen from the lungs to all parts of the body. And it lets red blood cells carry carbon dioxide from other parts of the body to the lungs to be breathed out. Spongy matter inside many of the large bones, called bone marrow, makes red blood cells and hemoglobin. To make them, the body needs iron, vitamin B-12, folate and other nutrients from foods. Causes of anemiaDifferent types of anemia have different causes. They include Iron deficiency anemia. Too little iron in the body causes this most common type of anemia. Bone marrow needs iron to make hemoglobin. Without enough iron, the body can't make enough hemoglobin for red blood cells. Pregnant people can get this type of anemia if they don't take iron supplements. Blood loss also can cause it. Blood loss might be from heavy menstrual bleeding, an ulcer, cancer or regular use of some pain relievers, especially aspirin. Vitamin deficiency anemia. Besides iron, the body needs folate and vitamin B-12 to make enough healthy red blood cells. A diet that doesn't have enough of these and other key nutrients can result in the body not making enough red blood cells. Also, some people can't absorb vitamin B-12. This can lead to vitamin deficiency anemia, also called pernicious anemia. Anemia of inflammation. Diseases that cause ongoing inflammation can keep the body from making enough red blood cells. Examples are cancer, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, kidney disease and Crohn's disease. Aplastic anemia. This rare, life-threatening anemia occurs when the body doesn't make enough new blood cells. Causes of aplastic anemia include infections, certain medicines, autoimmune diseases and being in contact with toxic chemicals. Anemias linked to bone marrow disease. Diseases such as leukemia and myelofibrosis can affect how the bone marrow makes blood. The effects of these types of diseases range from mild to life-threatening. Hemolytic anemias. This group of anemias is from red blood cells being destroyed faster than bone marrow can replace them. Certain blood diseases increase how fast red blood cells are destroyed. Some types of hemolytic anemia can be passed through families, which is called inherited. Sickle cell anemia. This inherited and sometimes serious condition is a type of hemolytic anemia. An unusual hemoglobin forces red blood cells into an unusual crescent shape, called a sickle. These irregular blood cells die too soon. That causes an ongoing shortage of red blood cells. Risk factorsThese factors can increase risk of anemia A diet that doesn't have enough of certain vitamins and minerals. Not getting enough iron, vitamin B-12 and folate increases the risk of anemia. Problems with the small intestine. Having a condition that affects how the small intestine takes in nutrients increases the risk of anemia. Examples are Crohn's disease and celiac disease. Menstrual periods. In general, having heavy periods can create a risk of anemia. Having periods causes the loss of red blood cells. Pregnancy. Pregnant people who don't take a multivitamin with folic acid and iron are at an increased risk of anemia. Ongoing, called chronic, conditions. Having cancer, kidney failure, diabetes or another chronic condition increases the risk of anemia of chronic disease. These conditions can lead to having too few red blood cells. Slow, chronic blood loss from an ulcer or other source within the body can use up the body's store of iron, leading to iron deficiency anemia. Family history. Having a family member with a type of anemia passed through families, called inherited, can increase the risk of inherited anemias, such as sickle cell anemia. Other factors. A history of certain infections, blood diseases and autoimmune conditions increases the risk of anemia. Drinking too much alcohol, being around toxic chemicals, and taking some medicines can affect the making of red blood cells and lead to anemia. Age. People over age 65 are at increased risk of anemia. ComplicationsIf not treated, anemia can cause many health problems, such as Severe tiredness. Severe anemia can make it impossible to do everyday tasks. Pregnancy complications. Pregnant people with folate deficiency anemia may be more likely to have complications, such as premature birth. Heart problems. Anemia can lead to a rapid or irregular heartbeat, called arrhythmia. With anemia, the heart must pump more blood to make up for too little oxygen in the blood. This can lead to an enlarged heart or heart failure. Death. Some inherited anemias, such as sickle cell anemia, can lead to life-threatening complications. Losing a lot of blood quickly causes severe anemia and can be fatal. PreventionMany types of anemia can't be prevented. But eating a healthy diet might prevent iron deficiency anemia and vitamin deficiency anemias. A healthy diet includes Iron. Iron-rich foods include beef and other meats, beans, lentils, iron-fortified cereals, dark green leafy vegetables, and dried fruit. Folate. This nutrient, and its human-made form folic acid, can be found in fruits and fruit juices, dark green leafy vegetables, green peas, kidney beans, peanuts, and enriched grain products, such as bread, cereal, pasta and rice. Vitamin B-12. Foods rich in vitamin B-12 include meat, dairy products, and fortified cereals and soy products. Vitamin C. Foods rich in vitamin C include citrus fruits and juices, peppers, broccoli, tomatoes, melons, and strawberries. These also help the body take in iron. If you're concerned about getting enough vitamins and minerals from food, ask your health care provider about taking a multivitamin.
Dengandemikian, obstruksi arteri koroner kiri sering menyebabkan infark anterior dan infark inferior disebabkan oleh obstruksi arteri koroner kanan. Nekrosis miokard akut hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plak aterosklerosis yang tidak stabil, juga sering mengikuti ruptur plak
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan ringan sampai berat. Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen berada di bawah normal. Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki dan kurang dari 12 gram per desiliter untuk wanita. Anemia dengan kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter sudah tergolong berat. Kondisi ini disebut dengan anemia gravis. Pengobatan anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi. Penyebab Anemia Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal hipoksemia. Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini Produksi sel darah merah yang kurang Kehilangan darah secara berlebihan Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat Berikut ini adalah jenis-jenis anemia yang umum terjadi berdasarkan penyebabnya 1. Anemia akibat kekurangan zat besi Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin Hb. Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan, atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat penyakit celiac. 2. Anemia pada masa kehamilan Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah, tetapi hal ini normal. Meski demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil sehingga dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Bila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, maka dapat terjadi anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin. 3. Anemia akibat perdarahan Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara perlahan dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid OAINS. Anemia karena perdarahan juga bisa jadi merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus.. 4. Anemia aplastik Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping obat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis. 5. Anemia hemolitik Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan obat antimalaria. 6. Anemia akibat penyakit kronis Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS. 7. Anemia sel sabit sickle cell anemia Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi perubahan genetik pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit jika kedua orang tuanya sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut. 8. Thalasemia Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua orang tuanya memiliki kondisi yang sama. Gejala Anemia Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita anemia bisa mengalami gejala berupa Lemas dan cepat lelah Sakit kepala dan pusing Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan Kulit terlihat pucat atau kekuningan Detak jantung tidak teratur Napas pendek Nyeri dada Dingin di tangan dan kaki Gejala di atas awalnya sering tidak disadari oleh penderita, namun akan makin terasa seiring bertambah parahnya kondisi anemia. Kapan harus ke dokter Periksakan diri Anda ke dokter apabila merasa cepat lelah atau mengalami gejala anemia yang makin lama makin memburuk. Bila Anda menderita anemia yang memerlukan pengobatan jangka panjang atau bahkan rutin menerima transfusi darah, maka lakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit. Konsultasikan dengan dokter jika mengalami kondisi yang dapat menimbulkan anemia, seperti penyakit ginjal, gangguan menstruasi, kanker usus, atau wasir. Bagi ibu hamil, menurunnya Hb merupakan hal yang normal. Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, periksakan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan. Dokter kandungan akan memberikan suplemen untuk mencegah anemia saat kehamilan. Bila Anda menderita kelainan genetik yang dapat menyebabkan anemia, seperti thalasemia, atau memiliki keluarga yang menderita penyakit tersebut, disarankan untuk konsultasi dengan dokter sebelum berencana memiliki keturunan. Diagnosis Anemia Untuk menentukan apakah pasien menderita anemia, dokter akan melakukan hitung darah lengkap. Melalui tes darah, dokter akan mengukur kadar zat besi, hematokrit, vitamin B12, dan asam folat dalam darah, serta memeriksa fungsi ginjal. Tujuan dari tes tersebut adalah untuk mengetahui penyebab dari anemia. Selain tes darah, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan lain untuk mencari penyebab anemia, seperti Endoskopi, guna melihat apakah lambung atau usus mengalami perdarahan USG panggul, guna mengetahui penyebab gangguan menstruasi yang menimbulkan anemia Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang, guna mengetahui kadar, bentuk, serta tingkat kematangan sel darah dari pabriknya’ langsung Pemeriksaan sampel cairan ketuban saat kehamilan guna mengetahui kemungkinan janin menderita kelainan genetik yang menyebabkan anemia Pengobatan Anemia Metode pengobatan anemia tergantung pada jenis anemia yang diderita pasien. Perlu diketahui, pengobatan bagi satu jenis anemia bisa berbahaya bagi anemia jenis yang lain. Oleh karena itu, dokter tidak akan memulai pengobatan sebelum mengetahui penyebabnya dengan pasti. Beberapa contoh pengobatan anemia atau obat kurang darah berdasarkan jenisnya adalah Anemia akibat kekurangan zat besi Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Pada kasus yang parah, diperlukan transfusi darah. Anemia pada masa kehamilan Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen zat besi, asam folat, dan vitamin B12, yang dosisnya ditentukan oleh dokter. Anemia akibat perdarahan Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila diperlukan, dokter juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah. Anemia aplastik Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, atau transplantasi cangkok sumsum tulang bila sumsum tulang pasien tidak bisa lagi menghasilkan sel darah merah yang sehat. Anemia hemolitik Pengobatannya dengan menghentikan konsumsi obat yang memicu anemia hemolitik, mengobati infeksi, mengonsumsi obat-obatan imunosupresan, atau pengangkatan limpa. Anemia akibat penyakit kronis Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi tertentu, diperlukan transfusi darah dan suntik hormon eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Anemia sel sabit Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat, cangkok sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi, seperti hydroxyurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik. Thalassemia Dalam menangani thalassemia, dokter dapat melakukan transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan cangkok sumsum tulang. Komplikasi Anemia Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti Kesulitan melakukan aktivitas akibat kelelahan Masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung aritmia dan gagal jantung Gangguan pada paru-paru, seperti hipertensi pulmonal Komplikasi kehamilan, antara lain kelahiran prematur atau bayi terlahir dengan berat badan rendah Gangguan proses tumbuh kembang jika anemia terjadi pada anak-anak atau bayi Rentan terkena infeksi Pencegahan Anemia Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi, terutama Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi Selain dengan makanan, anemia akibat kekurangan zat besi juga dapat dicegah dengan mengonsumsi suplemen zat besi secara rutin. Kadar Hb normal setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia dan jenis kelaminnya. Berikut adalah kisaran nilai Hb normal Laki-laki dewasa 13 g/dL gram per desiliter Wanita dewasa 12 g/dL Ibu hamil 11 g/dL. Bayi 11 g/dL Anak usia 1–6 tahun 11,5 g/dL Anak dan remaja usia 6—18 tahun 12 g/dL Untuk mengetahui apakah asupan nutrisi Anda sudah cukup, diskusikanlah dengan dokter spesialis gizi. Bila keluarga Anda menderita anemia akibat kelainan genetik, seperti anemia sel sabit atau thalasemia, konsultasikanlah dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan agar kondisi ini tidak terjadi pada anak.
Abnormallemak darah dibagi menjadi abnorm al ity primer dan sekunder abnorm al ity. 1. Hyperlipoproteinemia Primer: adalah hyperlipoproteinemia disebabkan oleh kemungkinan penyebab yang tidak diketahui terkait dengan faktor lingkungan tertentu (termasuk pola makan, nutrisi, obat, dll), atau mutasi gen.
Anemia pada taraf ringan mungkin tidak memunculkan gejala yang begitu berarti. Namun, umumnya, gejala anemia adalah Merasa mudah marah Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya Sakit kepala Sulit berkonsentrasi atau berpikir Namun, kondisi ini bisa semakin parah apabila tidak kunjung ditangani. Jika semakin memburuk, gejala kurang darah yang muncul bisa lebih berat, seperti Warna putih pada bagian dalam kelopak mata bawah Kuku jari kaki dan tangan rapuh Punya keinginan makan makanan tidak bernutrisi yang disebut sebagai pica seperti makan es batu atau tanah Merasa pusing saat berdiri Warna kulit pucat Sesak napas Kapan saya harus ke dokter? Apabila merasa mudah lelah tanpa aktivitas berat atau bahkan tanpa alasan tertentu, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter. Terutama jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Meski begitu, Anda belum tentu anemia sekalipun mengalami gejala di atas. Rasa lelah umumnya bisa jadi karena kadar hemoglobin rendah. Ini merupakan tanda awal Anda mungkin kekurangan zat besi atau penyebab lain. Anda bisa saja tak menyadari kadar Hb rendah. Hal ini umumnya diketahui ketika seseorang hendak melakukan donor darah tapi tak memenuhi kualifikasi karena kadarnya yang rendah. Periksakanlah ke dokter untuk penanganan dasar lebih lanjut. Penyebab Apa penyebab anemia? Penyebab anemia adalah kurangnya produksi sel darah merah. Ada banyak organ tubuh yang ikut bertanggung jawab untuk membantu membuat sel darah merah. Namun, sebagian besar pekerjaan ini dilakukan di sumsum tulang. Sumsum adalah jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk semua sel darah. Sel-sel darah merah yang masih muda umumnya dapat bertahan antara 90 – 120 hari. Secara alami, tubuh kemudian akan mengganti sel-sel darah tua dan sudah rusak. Proses ini semua diatur oleh hormon erythropoietin EPO yang dibuat di ginjal. Hormon ini akan memberikan sinyal kepada sumsum tulang Anda untuk membuat lebih banyak sel darah merah. Pada kebanyakan kasus, anemia disebabkan oleh kadar hemoglobin yang tidak mencukupi. Jenis-Jenis Jenis anemia berdasarkan penyebab Saat ini. ada lebih dari 400 jenis anemia yang telah teridentifikasi. Anemia akibat kekurangan zat besi, alias defisiensi besi adalah yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Berikut ini adalah pembagian jenis-jenis anemia. 1. Akibat kurang produksi sel darah merah Anemia defisiensi zat besi, terjadi karena kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi telah menurun. Anemia kekurangan vitamin B-12 dan folat Anemia karena penyakit kronis, seperti penyakit ginjal, leukemia atau kanker darah lainnya, lupus, HIV, dan rheumatoid arthritis. Anemia akibat efek samping kemoterapi, menyebabkan produksi sel darah merah dalam tubuh berhenti sementara. Anemia aplastik adalah kondisi kekurangan darah merah akibat kegagalan fungsi sumsum tulang. 2. Akibat kehilangan darah merah Anemia akibat kehilangan darah akut, bisa terjadi karena pembedahan, trauma, atau perdarahan akut dari luka Anemia kehilangan darah kronis, dapat terjadi karena menstruasi berat menorrhagia atau karena perdarahan saluran pencernaan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi. 3. Akibat kerusakan sel darah merah Anemia karena keturunan bisa terjadi akibat struktur hemoglobin atau sel darah merah berubah, sehingga membuatnya lebih rapuh atau berumur pendek, seperti anemia sel sabit, talasemia, defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase G6PD, defisiensi piruvat kinase, elliptocytosis herediter, dan spherocytosis herediter. Anemia hemolitik alloimun adalah jenis kurang darah akibat golongan darah yang tidak kompatibel. Ini bisa terjadi melalui reaksi transfusi atau pada kehamilan ketika darah ibu Rh-negatif dan darah janin Rh-positif. Anemia hemolitik autoimun adalah penyakit yang disebabkan oleh kekeliruan sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang dan menghancurkan sel darah merah. Anemia induksi obat, terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap efek obat antibiotik. Anemia hemolitik mekanis adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan fisik pada sel darah merah. Faktor pemicunya dapat berupa efek alat medis, tekanan darah tinggi, atau bahkan aktivitas berat. Hemoglobinuria nokturnal paroksismal adalah jenis kekurangan darah yang terjadi ketika tubuh Anda menghancurkan sel darah merah lebih cepat. Selain itu tubuh juga membuat setiap jenis sel darah terlalu sedikit. Faktor Risiko Siapa saja yang berisiko mengalami kurang darah? Faktor-faktor ini akan meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit anemia Pola makan kurang vitamin atau kadar nutrisi tertentu, seperti zat besi atau vitamin B12 Gangguan usus, seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn Menstruasi Kehamilan Punya penyakit kronis, seperti kanker, ginjal atau gagal hati. Riwayat keluarga Faktor-faktor lain seperti pernah mengalami infeksi tertentu, penyakit darah, gangguan autoimun, alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, juga dapat menurunkan produksi sel darah merah Komplikasi Apa komplikasi yang mungkin terjadi? Jika tidak diobati, gangguan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat anemia yang tak ditangani adalah Kelelahan berat. Anda mungkin akan mudah lelah sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas sehari-hari. Anda mungkin terlalu lelah untuk bekerja atau bahkan beraktivitas ringan Masalah jantung. Kondisi kekurangan darah ini dapat menyebabkan aritmia, yaitu denyut jantung yang cepat atau tidak teratur. Jantung Anda harus memompa lebih banyak darah untuk memenuhi kekurangan oksigen dalam darah. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif. Kematian. Beberapa kondisi keturunan, seperti anemia sel sabit, bisa menjadi serius dan menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat dan parah dapat berakibat fatal. Diagnosis & Pengobatan Bagaimana cara mendiagnosis anemia? Cara dokter mendiagnosis penyakit anemia adalah dengan lebih dulu memeriksa kondisi fisik pasien tersebut, dengan mencari tahu gejala-gejala yang muncul. Jika gejala yang Anda rasakan dicurigai sebagai kurang darah, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan darah lengkap juga disebut CBC, complete blood count yang dapat menunjukkan jika Anda memiliki anemia normositik. Jika tes darah lengkap Anda menunjukkan rendahnya jumlah sel darah merah yang berukuran normal, dokter mungkin akan merekomendasikan lebih banyak tes lanjutan untuk memastikan diagnosis secara resmi. Jika Anda lahir dengan kondisi ini, anggota keluarga yang lain juga mungkin perlu diuji. Tes lain untuk mendiagnosis anemia adalah Tes kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin dan mineral lainnya Tes jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin Tes jumlah retikulosit Tes-tes lain mungkin dilakukan untuk menemukan masalah medis yang dapat menyebabkan Anda mengalami kekurangan darah. Bagaimana cara baca hasil diagnosis? Pada orang dewasa, kondisi anemia dapat ditandai dengan jumlah darah yang dibawa batas normal. Berikut adalah jumlah normal darah orang dewasa Hemoglobin Hb laki-laki 13,2 – 16,6 gram/dL dan perempuan 11,6 – 15,0 gram/dL Hematokrit laki-laki 40 – 52%; wanita 35 – 47% Setelah mendiagnosis dan hasilnya positif, dokter Anda mungkin merujuk Anda ke ahli hematologi, seorang dokter yang berspesialisasi dalam gangguan darah, untuk menentukan penyebab tubuh yang kekurangan darah. Apa tes medis lainnya yang dapat membantu diagnosis? Jika Anda dipastikan punya anemia, dokter Anda mungkin menganjurkan tes tambahan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Misalnya, defisiensi zat besi dapat disebabkan oleh perdarahan kronis ulkus luka, polip jinak di usus besar, kanker usus besar, tumor atau masalah ginjal. Kadang mungkin perlu untuk mempelajari sampel sumsum tulang Anda untuk mendiagnosis kondisi kekurangan darah ini. Apa saja pilihan pengobatan untuk anemia? Pengobatan anemia umumnya dilakukan dengan tujuan mengatasi penyebab kekurangan darah Anda terlebih dahulu. Beberapa pengobatan dasar anemia yang akan dianjurkan dokter, biasanya Transfusi darah Kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang Anda membuat lebih banyak sel darah Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya Penyakit ini bisa menjadi sangat parah, kronis, atau bahkan fatal ketika jenisnya adalah yang diwariskan. Namun, dengan pengobatan yang tepat, penyakit kekurangan darah yang paling parah sekalipun kemungkinan dapat diatasi. Pencegahan Bagaimana cara sederhana mengatasi dan mencegah anemia? Sering kali, Anda dapat mengatasi anemia dan mencegah kondisi kekurangan sel darah merah tanpa perlu perawatan medis khusus. Beberapa kondisi anemia memang tidak dapat dicegah. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah anemia defisiensi zat besi dan vitamin dengan cara memilih diet yang mencakup berbagai vitamin dan nutrisi, seperti Konsumsi zat besi Konsumsi folat Konsumsi vitamin B12 Banyak konsumsi vitamin C
Awalnyadapat berupa nyeri sendi. Sendi tampak merah, terjadi pembengkakan, teraba panas, nyeri tekan, dan timbul hambatan gerak. Biasanya mulai pada sendi jari tangan secara simetris (kanan & kiri). Gejala lain yang mungkin timbul antara lain turunnya nafsu makan, lemas, lelah, demam, anemia, dan sebagainya.
Informasi Pengecekan di Typoonline Apa kata mereka? Tugas UAS akhirnya ada yang bisa menolong mahasiswa kurang teliti seperti saya wkwk. Mantap lah pokoknya M Fadhil, Mahasiswa testi nemu ditiktokk, sngt membantu Fitri dwi Antari, mahasiswa Dokumen Mudah sekali, tinggal kirim dokumennya langsung jadi Ratna Fa Sangat Memukai Sangat membantu buat type saya yang banyak typo kalau menulis Musicer Indo good job perfect aplication Fadila Alfandi 1607123941, Engineer Recommended! recommended banget buat yang lagi nyusun laporan tugas akhir ataupun skripsi. sangat membantu memperbaiki salah ejaan atau typo Dania Farahiyah, Mahasiswa SANGAT MEMBANTU terimakasih sudah menyediakan website ini. tentu website ini sangat membantu para pembuat makalah jurnal ataupun skripsi Alif Bagus Saputra, pelajar Membantu mengecek postingan Typoonline ini sungguh sangat membantu dalam hal menulis postingan saya karena dapat mengatasi kesalahan dalam pengetikan postingan" saya alatrumahtangga, Admin website Skripsi Itong Hay terima kasih ya sudah membantu, semoga makin sukses Nia Munasifah, Mahasiswa Cek Typo Bagus, ini bermanfat banget untuk yang mau cek typo tanpa harus kita baca satu satu. sangat mempermudah Dona Rulla, Mahasiswa LAPORAN SANGAT MEMBANTU SEKALI Yoga MAHASISWA terima kasih berguna bangat herbert_antoni typo checker sangat membantu untuk melihat typo agar mempermudah perkerjaan luisha liany, Mahasiswa cek proposal terimakasih rizki fadillah essainya aplikasi online yg sangat bagus, baik dan membantu erkan, pelajar MANTUYYY sangat membantu TA saya , mengurangi revisian diffailham Puas Sangat membantu sekali. Semoga ke depannya ada aplikasinya Efa, Mahasiswa Sangat bagus dan berguna Bagus! Snagat berguna jika digunakan untuk menulis caption dan menulis kalimat panjang. Seringnya kita malas untuk re-check ulang apa yang sudah kita tukis. Dan aplikasi ini sangat membantu sekali. Usul, kalau bisa dibuat aplikasi untuk device android, karna tidak harus mengunjungi sitenya lagi. Jay Fajar, Penulis memberi pengetahuan tentang typo yang akurat akurat dalam informasi typo Karlina siman santosa Bagus untuk mengerjakan karya ilmiah Mantap bang Akhmad Albari, Dosen Saya sangat Terbantu aplikasi ini sangat membatu meningkatkan kemampuan saya dalam menulis sesuatu. risne, mahasiswa cek bagus sekali Chinthia Ayu Dayana, mahasiswa keren sneng banget akhirnya bisa Christin Angelina Sibagariang keren bermanfaat dan membantu penulis dalam skripsi melinda membantu terima kasih banyak, sangat membantu Dila Arsyad, mahasiswa laporan praktikum good Shafiya Rahmi prediksi kebutuhan kompetensi cukup sangat membantu penulisan saya Andre Agro, dosen bagus aplikasinya bagus, sangat membantu gugum, pengajar soal prakarya terimakasih banyak telah membantu padahal sudah saya teliti dengan baik ternyata masih banyak yang salah Anang Liwaul Hamdi, guru Typoonline Luar Biasa Saya sangat bangga dengan Typoonline ini karena sangat membantu saya [email protected], Mahasiswa Pencarian Populer Pencarian Terakhir Apakah Anda sudah benar?
TjyND. 55vgxl4lz7.pages.dev/33155vgxl4lz7.pages.dev/25955vgxl4lz7.pages.dev/19955vgxl4lz7.pages.dev/32155vgxl4lz7.pages.dev/39055vgxl4lz7.pages.dev/13055vgxl4lz7.pages.dev/16555vgxl4lz7.pages.dev/222
anemia lokal yg disebabkan penyumbatan arteri