Manusiaterbagi tiga dalam menyikapi nikmat Allah. Sunday, 16 Ramadhan 1443 / 17 April 2022
Kenikmatan yang Allah berikan kepada kita sangatlah banyak, tak bisa terhitung berapa nikmat yang sang Pencipta tersebut di dalam kehidupan adalah suatu kewajiban untuk kita mensyukuri kenikmatan tersebut agar jiwa kita menjadi tenang dan hidup kita akan menjadi banyak cara untuk kita mensyukuri nikmat Allah. Contoh kecilnya adalah saat diberikan kenikmatan harta, maka kita segera bersedekah kepada orang-orang yang kita diberi kesehatan, kita mensyukurinya dengan menjaga agar tubuh tetap sehat dan dari hal-hal yang merugikan tiga macam nikmat yang pantas untuk kita syukuri sebagai Nikmat yang terletak pada diri kita pribadiSang Pencipta memberikan kita mata dan telinga, tangan, dan kaki serta anggota tubuh lainnya. Kita mensyukurinya dengan menggunakan semuanya untuk boleh bagi kita untuk sombong seandainya diberikan wajah yang rupawan maupun cantik. Mata juga dipakai untuk melihat yang baik, telinga hanya mendengarkan yang kita gunakan untuk menuju ketaatan dan itulah sebaik-baik rasa syukur kita terhadap nikmat tersebut karena jika kita menggunakan semua anggota tubuh untuk hal yang sia-sia, maka hati kita tidak tenang, hidup kita akan kacau dan pastinya akan sang Pencipta pasti akan Nikmat yang Diperoleh dari Usaha SendiriNikmat ini berupa harta yang banyak, jabatan, pangkat yang sekarang kita emban, ilmu yang banyak, mobil, rumah dan lain sebagian dari semua apa yang kita usahakan tersebut cara mensyukurinya adalah dengan bersedekah kepada orang-orang yang tidak mampu, anak yatim, maupun sedekah, Allah akan membalas dengan melipatgandakan dari apa yang telah kita sedekahkan. Sudah banyak orang yang merasakan manfaat sedekah dan ganjaran yang diberikan oleh sang Pencipta pun sangatlah semua yang kita hasilkan dari usaha kita untuk jalan kebaikan dan jangan pernah kita salah gunakan. Semua hanya titipan dan akan dipertanggung jawabkan di Nikmat yang Ada di Alam SekitarAllah memberikan kita air, tanah, udara yang segar kepada kita agar kita bisa selalu mengambil manfaat dari semua mensyukuri nikmat ini adalah dengan menjaga kebersihan, menjaga kelestarian hutan maupun kebun. Iya, menggunakan semuanya untuk hal yang bermanfaat dan memikirkan tentang kebesaran sang Pencipta atas penciptaan langit, bumi, dan seisinya bahwa semuanya diciptakan tidaklah sepantasnya untuk kita selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan dan menjaga nikmat tersebut karena suatu saat akan dikembalikan dengan pembahasan singkat ini, kita bisa memahami tentang segala sesuatu memang harus kita bersyukur, maka nikmat itu akan ditambah, sementara hidup kita akan menjadi tenang dan berkah dikarenakan rasa syukur kita beruntunglah orang-orang yang bersyukur!
bacaan untuk mengerjakan soal 16-19!seorang anak laki-laki diizinkan oleh ibunya untuk memasukkan tangannya ke dalam sebuah toples. anak itu kemudian mengambil kacang yang ada didalamnya. anak laki-laki itu mengambil segenggam kacang. akibatnya ia tidak dapat menarik tangannya keluar. tidak rela untuk melepaskan sebiji kacang pun dari genggamannya
Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Berikut ini adalah macam-macam nikmat Allah, kecuali? Berikut pilihan jawabannya Pasangan Hidup Zakat Hujan Bumi tempat tinggal Kunci Jawabannya adalah B. Zakat. Dilansir dari Ensiklopedia, Berikut ini adalah macam-macam nikmat Allah, kecualiberikut ini adalah macam-macam nikmat allah, kecuali Zakat. Penjelasan Kenapa jawabanya bukan A. Pasangan Hidup? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa jawabanya B. Zakat? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet Kenapa nggak C. Hujan? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe. Terus jawaban yang D. Bumi tempat tinggal kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah B. Zakat. Post Views 29 Read Next March 6, 2022 Pilihlah 1 yang tidak termasuk dalam sel mekanoreseptor adalah? March 6, 2022 Senjata tradisional Rencong berasal dari provinsi? March 6, 2022 Berikut ini buku karya Rifaah Badawi rafi’ at-Tahtawi, kecuali?
AllahSWT berfirman dalam surat Ath-Talaq ayat 1 yang artinya: "Itulah hukum-hukum Allah dan barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Engkau tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah hal yang baru." Allah SWT adalah yang Maha Kaya.
Bismillâhi walhamdulillâhi wash-shalâtu wassalâmu ala rasulillâh, Pembaca yang semoga dirahmati Allah ﷻ. Dalam kehidupan sehari-hari, Allah telah mengaruniakan nikmat yang banyak kepada kita semua. Bahkan, kita sendiri tidak akan mampu menghitung nikmat tersebut karena saking banyaknya. Allah ﷻ berfirman,“Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah.” Ibrahim [14] 34 Segala Nikmat Datangnya dari Allah Subhanahu Wata’ala Segala kenikmatan yang yang mendatangkan kenyamanan dan kebahagiaan, pada asalnya bersumber dari Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman, “Dan segala nikmat yang ada padamu datangnya dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan” [16] 53. Tidak memandang nikmat itu seperti apa bentuknya dan dari manapun asalnya, Allah-lah yang memberikan kepada kita. Sekalipun nikmat itu datang kepada kita melalui tangan hamba Allah lainnya. Tiada yang mampu memberikan rezeki atau kenikmatan melainkan Allah. Allah ﷻ berfirman, “Wahai manusia! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapa kamu berpaling dari ketauhidan?” Fathir [35] 3 Macam-macam Nikmat Allah Subhanahu Wata’ala Berbicara tentang macam-macam nikmat yang diberikan oleh Allah ﷻ, tentu sangatlah banyak. Nikmat Allah banyak macamnya, ada yang mampu kita sadari dan tidak sedikit juga yang tidak kita sadari. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam memaknai nikmat Allah ﷻ. Nikmat Allah ﷻ bukan hanya sebatas uang, kendaraan, rumah mewah, dan harta benda lainnya. Memang itu kita akui sebagai bagian dari bentuk nikmat yang Allah ﷻ berikan. Namun jika kita mengartikan nikmat Allah adalah rezeki berupa harta, maka kita perlu memperluas cara pandang terkait hal ini. Beberapa nikmat terbesar yang Allah ﷻ berikan kepada kita adalah nikmat hidayah Islam dan iman. Allah ﷻ berfirman “…sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu orang yang benar.” Al-Hujurat [49] 16 Allah ﷻ memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan nikmatnya islam dan iman, di saat sebagian manusia berbangga-bangga dengan kekufuran mereka. Allah ﷻ memberikan kita nikmat mengenali dua pedoman hidup yaitu Al-Qur’an dan Sunnah, yang jika kita berpegang teguh dengannya, maka tidak akan tersesat selamanya. Dengan nikmat ini pula-lah menjadi sebab keselamatan kita di akhirat nanti jika senantiasa berpegang teguh dengannya, biidznillah. Allah ﷻ juga memberikan nikmat agung berupa kesehatan dan waktu luang. Meskipun keduanya banyak dilalaikan oleh kebanyakan manusia. Rasulullah ﷺ bersabda, “Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” HR. Al-Bukhari Di sisi lain, setiap nafas yang kita hirup dan hembuskan, juga merupakan bagian dari nikmat Allah ﷻ. Mata yang dapat melihat, membedakan bentuk benda, membedakan warna, sungguh termasuk nikmat yang besar. Telinga yang mampu mendengar, dan segala sesuatu yang ada pada diri kita adalah nikmat Allah yang sempurna. Cara Memaknai Nikmat Allah Subhanahu Wata’ala Setelah kita memahami bahwa Allah ﷻ telah memberikan nikmat yang banyak kepada kita, maka apa sikap yang seharusnya kita lakukan? Tentunya kita perlu menunjukkan sikap yang baik pula dalam hal ini. Nikmat yang telah Allah ﷻ berikan, sudah sepatutnya kita sikapi setidaknya dengan dua hal, yaitu mensyukuri nikmat tesebut dan memanfaatkannya dengan baik. Mensyukuri nikmat Allah ﷻ, merupakan sebuah keharusan bagi seorang muslim. Rasa syukur merupakan bagian dari penghambaan kita kepada Allah ﷻ. Bahkan, Allah pun telah menjanjikan sesuatu yang lebih baik ketika kita bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya. Jika kita pandai bersyukur, Allah ﷻ akan menambah nikmat tersebut. Bisa saja dengan hal yang sama, atau dengan sesuatu yang lebih baik. Allah ﷻ berfirman “Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab_Ku sangat berat” [14] 7. Saat kita mendapatkan nikmat dari Allah ﷻ, kita dianjurkan untuk mengucapkan kalimat yang baik atau berdo’a dengan maksud memuji sang pemberi nikmat sekaligus sebagai rasa syukur. Saat bagun tidur, kita dianjurkan membaca do’a karena Allah ﷻ telah menginzinkan kita bangun di pagi hari. Setelah makan, kita membaca do’a karena Allah ﷻ telah memberi nikmat makanan yang mengenyangkan. Serta dalam keadaan lainnya, kita memanjatkan doa sebagai bentuk syukur kita kepada Allah ﷻ. Salah satu kalimat yang diucapkan Rasulullah ﷺ ketika mendapat hal yang disenangi adalah Alhamdulillahilladzii bini’matihi tatimmushshollihat Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmatnya kebaikan menjadi sempurna. Sejalan dengan rasa syukur, maka kita juga diharuskan untuk memanfaatkan nikmat Allah ﷻ di jalan yang benar. Contohnya ketika kita diberikan kesehatan dan waktu luang, maka kita habiskan untuk menuntut ilmu dan banyak beramal shalih misalnya. Bukan dihabiskan untuk berfoya-foya dan melakukan sesuatu yang sia-sia. Saat diberi kenikatan harta, maka kita membelanjakannya pada hal yang bermanfaat, serta menyisihkannya untuk zakat, sedekah, dan lainnya. Bukan berbelanja secara boros, ataupun menggunakan untuk hal yang diharamkan oleh Allah ﷻ. Penting bagi kita untuk memanfaatkan nikmat Allah ﷻ dengan sebaik-baiknya. Sebab, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Allah ﷻ berfirman “Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan yang megah di dunia itu.” At-Takatsur [102] 8. Apapun yang Allah ﷻ titipkan kepada kita, akan ditanya tentangnya. Baik itu harta, usia, kedudukan, ilmu, kelebihan fisik, dan segala hal tak akan luput. Jika kita pandai dalam memanfaatkan nikmat Allah, insyaAllah kita akan mampu melalui hari yang dahsyat tersebut. “Kedua kaki seorang hamba tidak akan beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai umurnya di manakah ia habiskan, ilmunya di manakah ia amalkan, hartanya bagaimana ia peroleh dan di mana ia infakkan, dan mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” HR. Tirmidzi no. 2417 Oleh karena itu, wajib bagi kita sebagai seorang hamba Allah, untuk senantiasan merenungi nikmat yang telah diberikan-Nya. Kemudian kita mensyukurinya dan mewujudkannya melalui amalan yang bermanfaat. Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mulia, aamiin. Penyusun Uswatun Chasanah Psikologi UII Mutiara Hikmah Doa Syukur رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh. An-Naml [27] 19 Download Buletin klik disini
Berikutpenjelasannya lebih rinci. 1. Nikmat Kecil (Foto: harianmomentum.com) Satu hal yang paling kita inginkan dan paling dicintai di dunia ini, yaitu uang, termasuk dalam nikmat kecil. Aneh rasanya bila umat Muslim banyak yang menggadaikan akidahnya dan meninggalkan kewajiban beribadah hanya demi uang, hanya demi mendapatkan nikmat kecil, dan rela menukarnya dengan kenikmatan di Surga kelak. 2. Nikat Besar (Foto: healthstatus.com) Apakah angin, air, dan panas bukan nikmat besar dari Allah?
0% found this document useful 0 votes322 views5 pagesDescriptionMacam-macam Nikmat Allah Dan Cara MensyukurinyaOriginal TitleMacam-macam Nikmat Allah Dan Cara MensyukurinyaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes322 views5 pagesMacam-Macam Nikmat Allah Dan Cara MensyukurinyaOriginal TitleMacam-macam Nikmat Allah Dan Cara Mensyukurinya 8/26/2014 Berbagi ilmu,,, MACAM-MACAM NIKMAT ALLAH DAN CARA MENSYUKURINYA 1/5 MACAM-MACAM NIKMAT ALLAH DANCARA MENSYUKURINYA Nikmat Fitriyah. Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang ada pada diri kita atau personal kita. Misal Allah memberikan kitahidup ini, tangan, kaki, wajah yang menawan, mata, telinga dan anggota tubuh yang lain. Ini wajib kitasyukuri. Dan janganlah angkuh seandainya kita diberikan rupa yang menarik. Syukurilah bahwa itu nikatyang diberikan oleh Allah semata-mata untuk hak-hal kebaikan. Nikmat Ikhtiyariyah. Nikmat ini berupa nikmat yang kita peroleh atas usaha kita. Misalnya Harta yang banyak, Kedudukanyang tinggi, Ilmu yang banyak, Pengaruh yang besar, Posisi, Jabatan, Tanah, Mobil dan lain-lain yangkita peroleh atas usaha kita. Nikmat ini harus kita syukuri. Sedekahkan harta yang kita miliki dan pergunakan ke jalan yang diridhoi Allah. Jika menjadi pemimpin dengan jabatan yang tinggi, jangan kitasalah gunakan jabatan tersebut, karena itu semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. 3. Nikmat Alamah. Nikmat alam sekitar kita. Kita tidak bisa hidup jika Allah tidak memberikan nikmat alamiah ini. MisalnyaAir, Udara, Tanah dan lain-lain. Mari kita syukuri semua ini dengan menjaga alam ini dari udara dari pencemaran, banyak-banyak menanam pohon dan lain-lain. 4. Nikmat Diiniyah. Nikmat Diiniyah adalah nikmat Agama Islam. Nikmat Iman. Bayangkan jika kita terlahir bukan darirahim seorang muslimah? Mungkin saat ini kita menjadi kafir. Maka syukurilah nikmat-nikmat diin yangdiberikan Allah kepada kita dengan menjalankan perintah-perintah agama serta menjauhi larangan AllahSWT. 5. Nikmat Ukhrowiyah. Nikmat Ukhrowi adalah nikmat akhirat. Nikamt inilah yang akan kita petik nanti jika telah dihisab diyaumil mahsyar. Nikmat ini tergantung dari apa yang kita perbuat didunia ini. Jika semua nikmat diatastelah kita terima dan kita syukuri dengan baik, maka nikmat ukhrowi ini yang akan kita dapatkan danrasakan jika nanti sudah di alam akhirat. 8/26/2014 Berbagi ilmu,,, MACAM-MACAM NIKMAT ALLAH DAN CARA MENSYUKURINYA 2/5 Harus kita sadari bahwa hidup didunia ini hanyalah sementara. Ada batas waktu yang telah ditentukanAllah dan jika telah tiba waktunya kita semua akan mati. Begitu juga nikmat yang diberikan Allah adalah bukan milik kita melainkan titpan semata. Maka sudah sepantasnyalah kita menjaga dan bersyukur atas"titipan" itu karena suatu saat itu semua akan dikembalikan kepada Allah SWT. BEBERAPA NIKMAT ALLAH LAINNYA anggota tubuh yang lengkap. Sebagian besar orang barumenyadari kenikmatan ini setelah dikurangi oleh Allah. Nikmat anggota badanini, akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Diberikan kesehatan. Nikmat ini tidak bisa dinilai dengan uang. Jikakita sakit, berlembar-lembar uang kita keluarkan. Dua kenikmatan yangkebanyakan manusia lupa sehat dan waktu Nikmat harta. Orang yang bersyukur kepada Allah akan menggunakan hartasesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ Nikmat Keamanan. Orang yang tidak mencampurkan keimanan dan kedholimanmaka baginya keamanan’. Dengannikmat keamanan ini, kita bisa beribadah ataupun menuntut ilmu dengan Hidayah beragama Islam dan nikmat iman. SUBHAANALLAH !!, ini adalah nikmatyang paling besar. Mengapa demikian? Karena dengan nikmat ini kita bisamembedakan kejahatan dan kebaikan, mana yang diperbolehkan oleh agama atau manakahyang tidak diperbolehkkan. CARA MENSYUKURI NIKMAT ALLAH Mensyukuri nikmat Allah dengan melalui hati. Cara bersyukur kepada Allah dengan hati ini maksudnyaadalah dengan mengakui, mengimani dan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya hanyadari Allah SWT nikmat Allah dengan melalui lisan kita. Caranya adalah dengan kita memperbanyak ucapanalhamdulillah segala puji milik Allah wasysyukru lillah dan segala bentuk syukur juga milik Allah.Mensyukuri nikmat Allah dengan perbuatan kita. Yaitu perbuatan dalam bentuk ketaatan kitamenjalankan segala apa yang diperintah dan menjauhi segala apa yang dilarangNya. PerintahNyatermasuk segala hal yang yang berhubungan dalam rangka menunaikan perintah-perintah Allah, baik 8/26/2014 Berbagi ilmu,,, MACAM-MACAM NIKMAT ALLAH DAN CARA MENSYUKURINYA 3/5 perintah itu yang bersifat wajib, sunnah maupun kebanyakan orang, bersyukur kepada Allah hanya perlu dilakukan pada saat mendapatkananugrah besar atau terbebas dari masalah besar adalah hal yang merupakan suatu kekeliruan yang jika kita merenung sejenak, maka kita akan bisa menyadari bahwa kita semua ini dikelilingi olehnikmat yang tidak terbatas banyaknya. Dalam MENUMBUHKAN PERASAAN SYUKUR 1. Merenung bukan membayangkan2 Lihatlah yang memberi nikmat, bukan besar kecilnya nikmat. Jika engkau mendapatkan nikmat dariAllah, jangan lihat besar kecilnya nikmat, tapilihatlah yang memberi nikmat Rabbul ’alamin.3. Lihatlah yang berada di bawah kita kaitannya dengan nikmat4. Ingatlah keutamaan syukur. Orang beriman yakin, jikalau bersyukur kepada Allah, maka akan mendapatkan Sadarilah bahwa yang mampu memberikan hidayah untuk bersyukur hanyalahAllah nikmat Allah dengan melalui hati. Cara bersyukur kepada Allah dengan hatiini maksudnyaadalah dengan mengakui, mengimani dan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya hanyadari Allah SWT nikmat Allah dengan melalui lisan kita. Caranya adalah dengan kita memperbanyak ucapan alhamdulillah segala puji milik Allah wasysyukru lillah dan segala bentuk syukur juga milik Allah.8.Mensyukuri nikmat Allah dengan perbuatan kita. Yaitu perbuatan dalam bentuk ketaatan kitamenjalankan segala apa yang diperintah dan menjauhi segala apa yang dilarangNya. PerintahNyatermasuk segala hal yang yang berhubungan dalam rangka menunaikan perintah-perintah Allah, baik perintah itu yang bersifat wajib, sunnah maupun mubah. CARA MENSYUKURI NIKMAT ALLAH
Amanahterhadap Allah Swt. Am±nah ini berupa ketaatan akan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah Swt. berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (Q.S. al
Dalam artikel yang berjudul Sudahkah Anda Melakukan Tahadduts Bin Ni’mah? telah disebutkan bahwa menyebutkan nikmat Allah merupakan perintah Allah dan salah satu bentuk bersyukur kepada Allah Ta’ala. Dan sudah dijelaskan pula bahwa nikmat yang diperintahkan untuk disebutkan meliputi nikmat dunia maupun agama. Dengan demikian amal sholih termasuk salah satu kenikmatan yang diperintahkan untuk disebutkan juga, bahkan hakikatnya kenikmatan agama lebih besar daripada kenikmatan dunia. Berarti jika ada seorang muslim menyebutkan amal shalihnya kepada saudaranya, apakah ini dinilai sebagai perbuatan riya’ memamerkan amal shaleh atau ujub membanggakan amal shalih? Berikut keterangan para ulama rahimahumullah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Perbedaan antara menyebutkan nikmat Allah tahadduts bin ni’mah dengan ujub merasa bangga dengan nikmat adalah orang yang menyebutkan suatu nikmat, berarti telah mengabarkan tentang sifat Dzat yang menganugerahkan nikmat tersebut, kedermawanan, dan perbuatan baik-Nya. Maka ia hakikatnya memuji Allah dengan menampakkan dan menyebutkan nikmat tersebut, bersyukur kepada-Nya dan menyebarkan kabar tentang seluruh anugerah-Nya. Jadi, maksudnya adalah menampakkan sifat-sifat Allah, memuji, menyanjung-Nya atas limpahan nikmat tersebut, mendorong diri untuk mencari nikmat itu dari-Nya,bukan dari selain-Nya, mendorong diri untuk mencintai dan mengharap-Nya, sehingga dengan demikian ia menjadi sosok hamba yang mengharap lagi tunduk mendekatkan diri kepada Allah dengan menampakkan, menyebarkan kabar tentang nikmat-Nya itu dan membicarakannya. Adapun membanggakan nikmat adalah menyombongkan diri di hadapan manusia, menampakkan kepada mereka bahwa ia lebih mulia dan lebih besar keutamaannya dari mereka, ia hendak menunggangi tengkuk baca merendahkan dan memperbudak hati mereka, serta memaksa mereka untuk menghormati dan melayaninya” Kitab Ar-Ruh, Ibnul Qoyyim, hal. 312. Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata, “Orang yang menyebutkan keta’atan amal shaleh dirinya,tidak terlepas dari dua keadaan Pendorongnya adalah ingin menyatakan dirinya suci dan menghitung-hitung amalnya di hadapan Rabbnya. Hal ini adalah perkara yang berbahaya, terkadang bisa merusak amalnya dan menggugurkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melarang hamba-Nya dari menyatakan diri bersih suci, Dia berfirman فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ “Maka janganlah kalian mengatakan diri kalian suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa” QS. An-Najm32. Kedua, pendorongnya adalah ingin menyebutkan nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala tahadduts bin ni’mah, dan ia maksudkan hal itu sebagai wasilah agar dicontoh oleh orang-orang yang semisalnya. Ini merupakan tujuan yang terpuji karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu sebutkan” QS. Adh-Dhuha 11.Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها إلى يوم القيامة “Barangsiapa di dalam agama Islam memberi contoh amal shalih maksudnya yang pertama dalam mengamalkan suatu amal shalih dan manusia mencontohnya, maka dia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya sampai hari Kiamat” Nur alad Darb 30/12. Kesimpulan Jika seorang hamba menyebutkan nikmat Allah termasuk di dalamnya nikmat amal sholeh sesuai dengan yang disyari’atkan,lalu manusia memujinya sehingga ia terkesan/senang dengan pujian tersebut,namun dalam hatinya tidak ada keinginan riya`memperlihatkan ibadah agar dipuji manusia dan sum’ah memperdengarkan suara dalam beribadah agar dipuji manusia,maka itu termasuk kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin. Dan yang dinamakan kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin bentuknya adalah seorang mukmin melakukan amal shalih dengan mengharap pahala Allah ikhlas lalu Allah jadikan manusia mengetahui, menyenangi dan memujinya, tanpa ada niat sengaja memamerkan amal shalihnya dan tanpa ada niat sengaja mencari pujian manusia, lalu ia senang dan terkesan dengan pujian itu. Dari Abi Dzar –radhiallahu anhu– berkata, قيل يا رسول الله، أرأيت الرجل يعمل العمل من الخير، ويحمَده – أو يحبه – الناس عليه؟ قال تلك عاجل بشرى المؤمن رواه مسلم. “Ada yang berkata, Wahai Rasulullah, bagaimana pandangan Anda seseorang yang beramal dengan suatu amal kebaikan, lalu manusia memujinya atau mencintainya? Beliau bersabda Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin” Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Catatan Perlu diketahui, bahwa orang yang menyebutkan nikmat Allah tahadduts bin ni’mah dengan tanpa ada niat riya` dan sum’ah, maka bukanlah termasuk kedalam kategori “sikap sengaja menampakkan jenis yang tercela”, bahkan hal itu termasuk “sikap menampakkan jenis yang terpuji”, asal sesuai dengan yang disyariatkan. Wallahu A’lam. — Penulis Sa’id Abu Ukkasyah Dipublikasi ulang dari
1 Nikmat yang terletak pada diri kita pribadi. Sang Pencipta memberikan kita mata dan telinga, tangan, dan kaki serta anggota tubuh lainnya. Kita mensyukurinya dengan menggunakan semuanya untuk kebaikan. Tidak boleh bagi kita untuk sombong seandainya diberikan wajah yang rupawan maupun cantik.
Nikmat Dalam Perspektif Al-Qur’an Oleh Ria Rohimah Mahasiswa Jurusan Ilmu Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta 1. PENDAHULUAN Nikmat bisa berubah menjadi azab dan bencana, kemenangan bisa berubah menjadi kekalahan, kegembiraan bisa berubah menjadi kesedihan apabila kita mengundang murka Allah. Oleh sebab itu, bila diberi kesehatan, kepandaian/ ilmu, kemudahan, kelapangan, maka kita harus mensyukuri dan mengamalkannya, jangan berbuat sesuatu yang mengundang murka Allah yang akan mengakibatkan nikmat yang kita peroleh berubah menjadi azab atau bencana. Biasanya sikap melupakan nikmat muncul dari perbedaan dengan yang lain misalnya melihat orang lain sukses sedangkan kita tidak sukses, hal tersebut yang menghilangkan nikmat yang diterima seolah-olah tidak ada. Padahal jika kita menyadari bahwasanya masih ada nikmat-nikmat yang lainnya pada diri kita walau itu berbeda sifat dan bentuknya. Allah berfirman dalam surat An-Nahl 3 yang artinya “dan tidak ada kenikmatan yang ada pada kalian kecuali datangnya dari Allah” ini adalah dalil yang tegas dan jelas dikatakan bahwa nikmat apa saja beik yang besar maupun kecil, yang banyak maupun yang sedikit, itu semua datangnya dari Allah. Untuk itu saya tertarik untuk mengkaji masalah nikmat dalam perspektif Al-Quran. Kerena masih banyak nikmat yang harus kita ketahui dalam Al-Quran. Agar kita semua dapat menyadari betapa banyak nikmat yang Allah berikan. 2. PEMBAHASAN A. Definisi NIkmat Nikmat secara etimologis berasal dari bahasa arab yang berarti segala kebaikan, keenakan, dan semua rasa kebahagiaan. Sesuatu yang bermanfaat di dunia dan akhirat seperti ilmu dan akhlak mulia. B. Kufur Nikmat Banyak orang tergelincir pada kekufuran, persoalannya bukan terletak pada dia kaya atau manapun dan kondisi apapun manusia berada,bila ia tidak ingat Allah maka dia sudah dikategorikan kufur alias lupa diri. Kata pengangguran punya pekerjaan adalah nikmat betul dan karunia Allah. Tapi sebagian orang yang punya pekerjaan dan usaha justru melupakan Allah. Kesibukannya bekerja dan mengembangkan usaha membuat sulit sekali untuk sholat, sekalinya sholat dia berdiri dengan shalat jadi mengurangi jatah waktu untuk berbisnis. Jadilah Allah, urutan yang nomor sekian,Tuhan yang terlupakan.. Ini baru dari kacamata sholat…belum lagi kacamata hasil.. Maksudnya bila ditilik kembali Allahlah yang menjadikan kita bisa bekerja dan berusaha. Tapi setelah pekerjaan dan usaha kita menghasilkan, apa yang terjadi? Allah menjadi tidak penting untuk dibagi hasil.. Setelah gajian, yang kita cari adalah kesenangan sendiri, keperluan sendiri. Jarang kita memerlukan untuk membagi dengan Allah yaitu dengan membagikan pada anak yatim, fakir miskin dan orang-orang yang Allah minta untuk diperhatikan. Bioskop, dunia hiburan, barang-barang yang kurang perlu..menjadi fokus terbesar, ketika ada uang hasil kerja & usaha. Bukan justru berusaha menyeimbangkan pengeluaran dan sedekah. Marahkah Allah? Tidak.. Hanya saja ketika kita berlaku demikian,perlindungan Allah tidak kita dapatkan. Padahal dunia ini selalu berisi ketidakpastian dan perubahan. Kalaulah Allah sudah tidak mau memperhatikan,tidak mau melindungi, akan jadi apakah kita? “ Katakanlah jika bapak-bapakmu,anak-anakmu,saudara-saudaramu,istrimu,keluargamu, harta kekayaan yang kamu peroleh, perniagaan yang kamu khawatir merugi,dan tempat tinggal yang kamu sukai, yang semua itu lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya, dan dari berjuang di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak akan menunjuki kaum yang fasik.” At-Taubah 24 Sebenarnya, kita..bukanlah anak kecil lagi.. yang perlu diancam oleh gambaran neraka.. supaya mau nyatanya kelebihan akal orang dewasa, justru sering mengabaikan, mensiasati setiap perintah & laranganNya. Mudah-mudahan kita semua bukan orang-orang yang termasuk kufur nikmat.. C. Nikmat Dalam Al-Quran Ada banyak ayat yang menerangkan tentang berbagai nikmat yang Allah berikan kepada umat manusia dalam Al-Quran. Namun saya hanya mengambil beberapa ayat saja untuk dijadikan contoh. Seperti ayat berikut yang menjelaskan tentang nikmat Allah berupa perlindungan dari Allah $pkr¯»t úïÏ%©!$ qãYtBuä rã MyJ÷èÏR !$ öNà6øn=tæ øÎ §Nyd îPöqs% br& þqäÜÝ¡ö6t öNä3øs9Î óOßgtÏ÷r& £s3sù óOßgtÏ÷r& öNà6Ztã qà¨?$ur ©!$ 4 n?tãur !$ È©.uqtGuù=sù cqãYÏB÷sßJø9$ ÇÊÊÈ “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu untuk berbuat jahat, Maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal.”[1] Dapat saya pahami bahwa maksud nikmat dari ayat diatas ialah, Allah telah memberi nikmat kepada orang-orang beriman berupa perlindungan dari tangan orang-orang yang hendak berbuat jahat kepada kita. Maka Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk bertawakkal kepada-Nya agar ditambah kenikmatan yang lain. Untuk tafsir yang lain “hai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika suatu kaum bermaksud yakni orang-orang Quraisy hendak memanjangkan tangan mereka kepadamu dan dilindungi-Nya kamu dari maksud jahat mereka itu dan bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kepada Allah orang-orang mukmin itu bertawakal” [2] Asbabun nuzulnya yaitu dari suatu riwayat dikemukakan bahwa Nabi saw. Keluar beserta Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali, dan Abdurrahman bin Auf menuju ka’b bin al-Asyraf dan Yahudi Banin Nadlir untuk meminjam uang sebagai pembayar diat denda yang harus dibayarnya. Orang Yahudi berkata “silahkan duduk, kami akan menyajikan makanan dan memberikan apa yang tuan perlukan.” Kemudian Rasulullah saw. duduk. Hayy bin Akhthab berkata kepada kawannya tanpa setahu Nabi saw. “kalian tidak akan dapat melihat dia lebih dekat daripada sekarang. Timpakan batu ke kepalanya dan bunuhlah dia. Kalian nanti tidak akan menghadapi kesulitan lagi.” Mereka mengangkat batu penggiling gandum yang sangat besar untuk ditimpakan kepada Rasul. Akan tetapi Allah Menahan tangan mereka, lalu datanglah Jibril memberitahu agar Rasulullah bangkit dari tempat duduknya. Maka Allah Menurunkan Ayat ini 5 al-maidah11 sebagai perintah untuk mensyukuru nikmat. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ikrimah dan Yazid bin Abi Ziad. Lafal Hadits ini bersumber dari Yazid. Hadits seperti ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abdullah bin Abi Bakr, Ashim bin Umar bin Qatadah, Mujahid, Abdullah bin katsir, dan Abu Malik.[3] Dalam ayat lain tentang kenikmatan syurga öqs9ur ¨br& ÷dr& É=»tGÅ6ø9$ qãYtBuä öqs¨?$ur $tRö¤ÿx6s9 öNåk÷]tã öNÍkÌE$tÍhy óOßg»oYù=s{÷V{ur ÏM»¨Yy_ ÉOÏè¨Z9$ “dan Sekiranya ahli kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup hapus kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan.”[4] “dan sekiranya Ahli Kitab itu beriman kepada Nabi Muhammad saw dan bertakwa artinya menjaga diri dari kekafiranpastilah Kami hapus dari mereka kesalahan mereka dan Kami masukkan mereka ke dalam Surga-Surga kenikmatan”[5] Adalah kenikmatan yang hakiki apabila kita dapat merasakan kenikmatan syurga. Kita tahu bahwa syurga adalah tempat yang diinginkan setiap manusia. Dan untuk meraihnya Allah telah memberikan syarat kepada kita berupa ketakwaan kepada-Nya, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam ayat ini tentang nikmat rezeki y7Í´¯»s9ré& ãNèd tbqãZÏB÷sßJø9$ $yym 4 öNçl°; ìM»y_uy yYÏã óOÎgÎn/u ×otÏÿøótBur ×–øÍur ÒOÌ2 ÇÍÈ “Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki nikmat yang mulia.”[6] Dapat saya pahami bahwa ayat diatas menjelaskan balasan Allah untuk orang-orang yang beriman dengan memberikan beberapa derajat ketinggian di sisi-Nya, ampunan dan rezeki yang halal. Itu benar-benar nikmat yang banyak dari Allah untuk orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hat mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambhalah iman mereka, dan hanya pada Allah mereka bertakwa. “itulah orang-orang yang berciri khas seperti tadi mereka orang-orang yang beriman dengan sabenar-benarnya yang tidak diragukan lagi keimanannya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian kedudukan-kedudukan di surga disisi tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia di surga.”[7] Dalam ayat ini ª!$ur yèy_ Nä3s9 ô`ÏiB ö/ä3Å¡àÿRr& %[`ºurør& yèy_ur Nä3s9 ô`ÏiB Nà6Å_ºurør& tûüÏZt/ Zoyxÿymur Nä3s%yuur z`ÏiB ÏM»t6Íh©Ü9$ 4 ÈÏÜ»t6ø9$$Î6sùr& tbqãZÏB÷sã ÏMyJ÷èÏZÎ/ur !$ öNèd tbrãàÿõ3t ÇËÈ “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?”[8] “Allah menjadikan bagi kalian istri-istri dan jenis kalian sendiri maka Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam dan semua manusia lainnya dari mani kaum laki-laki dan wanita dan menjadikan bagi kalian dari istri-istri kalian itu, anak-anak dan cucu-cucu keturunan dari anak-anaknya dan memberi kalian rezeki dari yang baik-baik berupa berbagai macam buah-buahan, biji-bijian dan hewan-hewan tenak maka mengapa kepada yang batil kepada berhala mereka beriman dan mengapa mereka ingkar terhadap nikmat Allah dengan menyekutukan-Nya.”[9] “ kemudian daripada itu Allah SWT menjelaskan nikmat Allah yang lain dari nikmat-nikmat yang telah diterima oleh hamba-Nya, agar manusia dapat memperhatikan keluasan nikmat-Nya. Allah SWT telah menciptakan istri-istri untuk mereka dari jenis mereka pula, dengan adanya isteri-isteri itu manusia dapat bekerja sama dalam membina kemaslahatan bersama dan mengurus kehidupan bersama. Dan istri-istri itu pula Allah memberikan keturunan sebagai biji mata dan kesayangan yang dapat membahagiakan kehidupan mereka di dunia dan menjadi kebanggaan sebagai pelanjut keturunan. Kemudian Allah menjelaskan pula bahwa Dialah yang telah memberikan rezeki kepada mereka dari jenis makanan dan minuman yang lezat-lezat, pakaian yang dapat melindungi kulit dari udara dingin dan tempat yang dapat melindungi dari teriknya mathari dan tirisnya hujan.”[10] Dan ayat terakhir yang saya ambil dari Al-Quran ª!$ur yèy_ /ä3s9 $£JÏiB Yn=y{ Wx»n=Ïß yèy_ur /ä3s9 z`ÏiB ÉA$t6Éfø9$ $YY»oYò2r& yèy_ur öNä3s9 Î/ºu ãNà6És? §ysø9$ Î/ºtyur Oä3És? öNà6yùt/ 4 y7Ï9ºxx. OÏFã ¼çmtGyJ÷èÏR öNà6øn=tæ öNä3ª=yès9 cqßJÎ=ó¡è ÇÑÊÈ “dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian baju besi yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri kepada-Nya.”[11] “ dan Allah menjadikan bagi kalian dari apa yang telah Dia ciptakan seperti rumah-rumah, pohon-pohon dan mendung sebagai tempat bernaung lafal Zhilaalan adalah bentuk jamak lafal Zhillun yang dapat melindungi diri kalian dari sengatan panas matahari dan Dia dijadikan bagi kalian tempat-tempat tinggal digunung-gunung lafal aknaanan adalah bentuk jamak dari lafal kinnun, yang artinya tempat untuk tinggal seperti gua dan liang besar dan Dia jadikan bagi kalian pakaian dan dari dingin dan pakaian/ baju besi yang memelihara kalian dalam peperangan sewaktu kalian berperang yakni dari tusukan dan pukulan senjata di dalam peperangan, seperti baju dan topi besi. demikianlah sebagaimana Dia telah menciptakan semuanya itu Allah menyempurnakan nikmat-Nya di dunia atas kalian dengan menciptakan segala sesuatu yang menjadi keperluan kalian agar kalian hai penduduk Mekkah masuk Islam agar kalian mengesakan-Nya.”[12] “kemudian dalam ayat ini Allah SWT menyebutkan lagi nikmat karunia-Nya sebagaimana nikmat yang lalu disebutkan, yang memberikan rasa aman, damai dan tenteram. Kepada bangsa yang sudah menetap atau maju, Allah memberikan karunia tempat berteduh seperti rumah, hotel-hotel, gedung-gedung umumnya dibuat dari kayu, besi, batu dan lain-lain, yang diciptakan Allah.”[13] Asbabun nuzulnya Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika seorang Arab bertanya kepada Nabi saw. tentang Allah, beliau membacakan ayat, wallahu ja’ala lakum mim buyutikum sakana… dan Allah Menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal…. 16 an-nahl 80. Orang itupun mengiyakannya. Kemudian Nabi saw. membaca kelanjutan ayat tersebut,…..wa ja’ala lakum min juludil an’ami buyutan tastakhiffunaha yauma zha’nikum wa yauma iqamatikum… …dan Dia Menjadikan bagi kamu rumah-rumah [kemah-kemah] dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan [membawa] nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim…. 16 .an-nahl 80. Orang itupun mengiyakannya. Kemudian Rasulullah membaca lagi kelanjutan ayat tersebut, dan orang itupun mengiyakannya. Namun ketika Rasulullah sampai pada ayat,….. kadzalika yutimmu ni’matahu ;alaikum la’allakum tuslimun …..demikianlah Allah Menyempurnakan Nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri [kepada-Nya] 16 an-nahl 81, orang itu berpaling dan tidak mau masuk Islam. Maka turunlah ayat selanjutnya 16 an-nahl83 yang menegaskan bahwa walaupun orang-orang athu akan Nikmat yang Diberikan Allah, tapi kebanyakan mereka tetap kafir. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Mujahid.[14] D. Cara Menyikapi Nikmat Yang jelas, syukur adalah sebuah istilah yang digunakan pada pengakuan/ pengetahuan akan sebuah nikmat. Karena mengetahui nikmat merupakan jalan untuk mengetahui Dzat yang memberi nikmat. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menamakan Islam dan iman di dalam Al-Qur`an dengan syukur. Dari sini diketahui bahwa mengetahui sebuah nikmat merupakan rukun dari rukun-rukun syukur. Madarijus Salikin, 2/247 Apabila seorang hamba mengetahui sebuah nikmat maka dia akan mengetahui yang memberi nikmat. Ketika seseorang mengetahui yang memberi nikmat tentu dia akan mencintai-Nya dan terdorong untuk bersungguh-sungguh mensyukuri nikmat-Nya. Madarijus Salikin, 2/247, secara ringkas Syukur Tidak Sempurna Melainkan dengan Mengetahui Apa yang Dicintai Allah l Ibnu Qudamah rahimahullahu menjelaskan “Ketahuilah bahwa syukur dan tidak kufur tidak akan sempurna melainkan dengan mengetahui segala apa yang dicintai oleh Allah l. Sebab makna syukur adalah mempergunakan segala karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada apa yang dicintai-Nya, dan kufur nikmat adalah sebaliknya. Bisa juga dengan tidak memanfaatkan nikmat tersebut atau mempergunakannya pada apa yang dimurkai-Nya.” Adapun cara menyikapi nikmat yaitu Mengakui nikmat yang diberikan dengan penuh ketundukan. Memuji yang memberi nikmat atas nikmat yang diberikannya. Cinta hati kepada yang memberi nikmat dan tunduknya anggota badan dengan ketaatan serta lisan dengan cara memuji dan menyanjungnya. Menyaksikan kenikmatan dan menjaga diri dari keharaman. Mengetahui kelemahan diri dari bersyukur. Menyandarkan nikmat tersebut kepada pemberinya dengan ketenangan. Engkau melihat dirimu orang yang tidak pantas untuk mendapatkan nikmat. Mengikat nikmat yang ada dan mencari nikmat yang tidak ada. 3. KESIMPULAN Subhanallah, setelah kita mengetahui kebenaran, kesempurnaan, serta keistimewaan nikmat Allah, tidak selayaknya kita melalaikan nikmat ini begitu saja. Hendaknya kita mensyukuri nikmat ini dengan sebenar-benarnya syukur, agar Allah tidak mencabut nikmat itu dari kita. Dari beberapa ayat yang saya ambil, dapat saya simpulkan bahwa semua nikmat yang Allah berikan harus didasari dengan keimanan dan tawakkal kepada Allah. Menjalani perintah serta menjauhi larangan-Nya. Allah saja bisa menambah nikmat kepada hamba-Nya, kenapa kita sebagai hamba-Nya tidak bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
Secaraterminologi, akhlak adalah tingkah laku yang didorong oleh suatu keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Menurut Imam Al Ghazali, akhlak adalah tingkah laku yang melekat pada diri seseorang dan memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Ada beberapa macam akhlak dalam Islam yang
Mungkin ada sebagian di antara kita yang berangan-angan agar besok dapat hidup mewah dan berkecukupan. Memiliki mobil dan rumah mewah serta uang yang banyak sehingga dapat membeli apa saja yang kita inginkan. Kita pun menyangka bahwa kenikmatan itulah yang akan membuat hidup kita senang dan bahagia. Akan tetapi, benarkah demikian? Sama sekali tidak. Bahkan banyak di antara orang-orang kaya yang merasa hidupnya tidak bahagia. Hatinya merasa sempit, tidak tenang, tenteram, dan damai. Lalu apakah nikmat Allah yang hakiki itu, yang akan membuat hidup kita ini bahagia? Nikmat Allah yang HakikiIbnul Qayyim rahimahullah berkata,”Nikmat itu ada dua, nikmat muthlaqoh mutlak dan nikmat muqoyyadah nisbi. Nikmat muthlaqoh adalah nikmat yang mengantarkan kepada kebahagiaan yang abadi, yaitu nikmat Islam dan Sunnah. Nikmat inilah yang diperintahkan oleh Allah kepada kita untuk memintanya dalam doa kita, agar Allah menunjukkan kepada kita jalan orang-orang yang Allah karuniakan nikmat itu padanya.” [1] Dari keterangan singkat Ibnul Qayyim rahimahullah di atas, maka jelaslah bagi kita tentang, ”Apakah nikmat Allah yang hakiki itu?”. Nikmat Allah yang hakiki itu tidak lain dan tidak bukan adalah ketika Allah Ta’ala memberikan hidayah kepada kita sehingga kita dapat mengenal Islam dan Sunnah serta mengamalkannya. Kita dapat mengenal tauhid, kemudian mengamalkannya dan dapat membedakan dari lawannya, yaitu syirik, untuk menjauhinya. Kita dapat mengenal dan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alahi wa sallam, dan dapat membedakan dan menjauhi lawannya, yaitu bid’ah. Kita pun dapat mengenal dan membedakan, mana yang termasuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, dan manakah yang maksiat? Nikmat ini hanya Allah Ta’ala berikan khusus kepada hamba-hamba-Nya yang dicintai-Nya. Dengan nikmat inilah kita dapat meraih surga beserta segala kemewahan di dalamnya. Oleh karena itu, ketika shalat kita selalu berdoa, اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ”Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka” QS. Al Fatihah [1] 6-7. Bersyukur atas Nikmat Ilmu dan Amal ShalihAllah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk bergembira dan berbahagia dengan karunia dan rahmat-Nya yang telah Dia berikan kepada manusia, berupa ilmu dan amal shalih. Allah juga mengabarkan bahwa keduanya itu lebih baik dari apa yang telah kita kumpulkan di dunia ini. Allah Ta’ala berfirman, قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ ”Katakanlah,’Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan’”. QS. Yunus [10] 58 Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “karunia Allah” dalam ayat di atas adalah Al Qur’an, yang merupakan nikmat dan karunia Allah yang paling besar serta keutamaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Sedangkan yang dimaksud dengan “rahmat-Nya” adalah agama dan keimanan. Dan keduanya itu lebih baik dari apa yang kita kumpulkan berupa perhiasan dunia dan kenikmatannya. [2] Di dalam Tafsir Jalalain disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “karunia Allah” adalah Islam, sedangkan yang dimaksud dengan “rahmat-Nya” adalah Al-Qur’an. [3] Al-Qur’an dan iman Islam ini tidak lain dan tidak bukan adalah ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,”Iman dan Al Qur’an, keduanya adalah ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Keduanya adalah petunjuk dan agama yang benar serta ilmu dan amal yang paling utama.” [4] Ilmu dan amal shalih inilah yang merupakan sumber kebahagiaan hidup kita. Karena kebahagiaan yang hakiki adalah kebahagiaan jiwa, kebahagiaan ruh dan hati. Kebahagiaan itu tidak lain adalah kebahagiaan ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih. Itulah kebahagiaan abadi dalam seluruh keadaan kita. Kebahagiaan ilmu-lah yang akan menemani seorang hamba dalam seluruh perjalanan hidupnya di tiga negeri, yaitu negeri dunia, negeri barzakh alam kubur, dan negeri akhirat. Jalan Menuju KenikmatanKenikmatan yang hakiki sebagaimana penjelasan di atas tidaklah mungkin kita raih kecuali dengan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu syar’i ilmu agama. Hanya dengan menuntut ilmu syar’i kita dapat mengenal Islam ini dengan benar kemudian dapat mengamalkannya. Tidak mungkin kita dapat mengenal mana yang tauhid dan mana yang syirik, mana yang sunnah dan mana yang bid’ah atau mana yang taat dan mana yang maksiat kecuali dengan menuntut ilmu syar’i. Karena pada asalnya, manusia dilahirkan dalam keadaan bodoh dan tidak mengerti apa-apa. Allah Ta’ala berfirman, وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. Dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur”. QS. An-Nahl [16] 78 Tidak ada cara lain untuk mengangkat kebodohan ini dari dalam diri kita kecuali dengan bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Karena ilmu tidak akan pernah mendatangi kita, namun kita-lah yang harus mencari dan mendatanginya. Oleh karena itu, Imam Ahmad rahimahullah berkata, ”Tidak ada suatu amal pun yang sebanding dengan ilmu bagi orang yang benar niatnya”. Orang-orang pun bertanya,”Bagaimana niat yang benar itu?”. Imam Ahmad rahimahullah menjawab,”Seseorang berniat untuk mengangkat kebodohan dari dirinya dan dari selainnya.” [5] Ketika Allah memberikan hidayah kepada kita untuk bersemangat dan konsisten dalam menuntut ilmu syar’i dengan rajin membaca buku agama atau kitab-kitab para ulama atau rajin menghadiri majelis-majelis ilmu pengajian di masjid-masjid atau pun di tempat lainnya, maka ini adalah tanda bahwa Allah benar-benar menghendaki kebaikan untuk kita. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agamanya.” [6] Nikmat Harta = Nikmat yang NisbiDan sebaliknya, perlu kita ketahui bersama bahwa nikmat harta yang Allah Ta’ala berikan kepada kita bukanlah tanda bahwa Allah Ta’ala mencintai kita. Karena nikmat berupa harta tersebut juga Allah Ta’ala berikan kepada hamba-hambaNya yang musyrik dan kafir. Bahkan bisa jadi orang-orang kafir itu lebih banyak hartanya daripada kita. Oleh karena itu, Ibnul Qayyim rahimahullah menyebut nikmat harta ini sebagai suatu kenikmatan yang sifatnya nisbi semata, tidak mutlak. Demikian pula nikmat-nikmat lain seperti badan yang sehat, kedudukan yang tinggi di dunia, banyaknya anak dan istri yang cantik. [7] Bahkan bisa jadi kenikmatan berupa harta ini adalah bentuk istidroj tipuan atau hukuman dari Allah sehingga manusia semakin tersesat dan semakin menjauh dari jalan-Nya yang lurus. Atau bisa jadi merupakan bentuk ujian dari Allah kepada manusia. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,”Ketika nikmat yang sifatnya nisbi merupakan suatu bentuk istidroj bagi orang kafir yang dapat menjerumuskannya ke dalam hukuman dan adzab, maka nikmat itu seolah-olah bukanlah suatu kenikmatan. Nikmat itu justru merupakan ujian sebagaimana istilah yang Allah berikan di dalam kitab-Nya. Allah Ta’ala berfirman, فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ 15 وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ 16 كَلَّا ’Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata,’Tuhanku telah memuliakanku’. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya, maka dia berkata,’Tuhanku menghinakanku’. Sekali-kali tidak!’ QS. Al Fajr [89] 15-17 Maksudnya, tidaklah setiap yang dimuliakan dan diberi nikmat oleh Allah di dunia berarti Allah benar-benar memberikan nikmat kepadanya. Bisa jadi hal itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah bagi manusia. Dan tidaklah setiap yang Allah sempitkan rizkinya, dengan memberinya rizki sekadar kebutuhannya dan tidak dilebihkan, berarti Allah menghinakannya. Tetapi Allah menguji hambaNya dengan kenikmatan sebagaimana Allah juga menguji hambaNya dengan kesulitan.” [8] Oleh karena itu, marilah kita meng-introspeksi diri kita masing-masing. Setiap hari kita banyak berbuat maksiat dan kedurhakaan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, namun sedikit sekali kita melakukan amal shalih. Akan tetapi, Allah Ta’ala justru membuka lebar-lebar pintu rizki kita sehingga kita dapat hidup berkecukupan. Saudaraku, tidakkah kita khawatir bahwa ini adalah bentuk istidroj tipuan dari Allah Ta’ala sehingga kita semakin durhaka kepada-Nya dengan harta yang kita miliki? Atau tidakkah kita khawatir bahwa ini adalah ujian dari Allah kepada kita, sehingga Allah mengetahui mana di antara hamba-Nya yang bersyukur dan mana yang kufur? Atau apakah kita justru akan tertipu sehingga kita merasa aman dari adzab Allah dan terus-menerus berbuat maksiat karena menyangka bahwa Allah mencintai kita dengan dilancarkan rizkinya? Wallahul musta’an. *** Selesai disempurnakan di pagi hari, Masjid Nasuha Rotterdam NL, 14 Jumadil Akhir 1436 Yang senantiasa membutuhkan rahmat dan ampunan Rabb-nya,
Wakaftermasuk sedekah jariyah, yang dimana tidak putus pahalanya selama terus memberikan manfaat untuk banyak orang. Para ahli fikih, memiliki pandangan yang berbeda tentang pengertian dari wakaf tersebut. Syafi'i dan Ahmad berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan wakif, setelah sempurna prosedur
Soal dan Jawaban Ujian Akhir Semester Ganjil Satu Ilmu Kalam Kelas X MA A. Berilah tanda silang X pada huruf a, b, c, d atau e, pada jawaban yang paling benar 1. Kata aqidah berasal dari kata dasar bahasa arab al-aqdu jamak; al-aqaid secara etimologi memiliki beberapa arti berikut ini, kecuali.... A. Penerapan B. Penguatan C. Pengikatan D. Keyakinan E. Penetapan 2. Malaikat adalah makhluk Allah yang paling penurut. Berikut ini merupakan 4 sifat malaikat, kecuali..... A. Malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya B. Malaikat selalu mengingkari janji C. Malaikat memiliki kemampuan yang luar biasa. D. Malaikat selalu patuh dan taat kepada E. Malaikat ditugaskan Allah menyampaikan wahyu 3. Iman kepada qada dan qodar Allah, percaya dan yakin bahwa Allah telah menentukan segala sesuatu bagi makhluknya sesuai dengan fitrahnya yang sudah dijelaskan dalam … A. QS. al-Furqan ayat 1 B. QS. al-Furqan ayat 2 C. QS. al-Furqan ayat 3 D. QS. al-Furqan ayat 4 E. QS. al-Furqan ayat 5 4. Allah telah menurunkan Rasul dan Nabi-Nya dengan beberapa sifat. Salah satu sifat Rasul dan nabi Allah adalah fatonah yang memiliki arti.... A. Menyampaikan B. Dapat dipercaya C. Bijaksana D. Benar E. Adil 5. Dilihat dari segi obyek pembahasannya akidah membahas masalah dibawah ini,kecuali.... A. Membahas masalah Allah dari segi dzat B. Membahas masalah Allah dari segi sifat C. Membahas masalah Allah dari segi perbuatan D. Membahas masalah Allah dari segi ciptaannya E. Membahas masalah Allah dari segi perkataannya 6. Ke-Esaan Allah dalam beribadah kepada-Nya adalah dengan melaksanakan apa yang tergambar dalam firman-Nya... A. QS. al-An’ām 162 B. QS. al-Isrā';162 C. QS. al-Baqarah 162 D. QS. ali Imrān 162 E. QS. al Māidah 162 7. Pengertian syirik dilihat dari segi bahasa adalah .... A. Menyamakan B. Mempersekutukan D. Meniadakan E. Mengabulkan 8. Arti dari potongan redaksi QS. Luqman 13 ayat di bawah ini adalah… لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ A. Janganlah mensekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah syirik merupakan aniaya yang sangat besar B. Janganlah menyamakan manusia dengan mahluk lain karena manusia adalah makhlukyang paling sempirna C. Janganlah memberikan sesuatu yang tidak bias kamu berikan kepada orang lain D. Janganlah mengingkari janjimu baik kepada sesama manusia E. Janganlah membicarakan sesuatu yang belum tentu benar kebenarannya 9. Di antara contoh syirik besar .... A. Bersekutu dengan teman sebaya untuk memecahkan masalah B. Bersekutu dengan orang tua untuk belajar bersama C. Bersekutu dengan dukun beranak untuk membantu kelahiran D. Bersekutu dengan dukun untuk mencari pesugihan E. Bersekutu dengan buku agar bisa menjadi kutu buku 10. Pada pembahasan ini syirik besar dapat dibagi menjadi beberapa macam. kecuali .... A. Syirik dalam berdo’a B. Syirik niat, keinginan dan tujuan C. Syirik ketaatan D. Syirik mahabbah kecintaan E. Syirik kepada teman 11. Suatu sikap yang menyombongkan diri, sehingga tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini termasuk mengingkari nikmat Allah yang ada padanya. Hal ini merupakan salah satu akhlak tercela yang berkaitan dengan Allah yaitu.... A. Takabur B. Musyrik C. Murtad D. Munafik E. Riya 12. Berikut ini merupakan hikmah seseorang yang bertauhid kecuali..... A. Menumbuhkan sikap patriotisme B. Mengangkat derajat manusia menusia menjadi lebih tinggi C. Mendatangkan ketenangan jiwa D. menumbuh kan rasa dengki terhadap orang lain E. Menumbuhkan keyakinan bahwa rizqi itu datangnya dari Allah 13. Takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia disebut takdir mubram. Dibawah ini merupakan Contoh dari takdir mubram adalah..... A. Manusia bercita-cita menjadi polisi berkat ketekunannya ia berhasi menjadi polisi B. Rita diciptakan oleh Allah berjenis kelamin perempuan C. Hamdan belajar mengemudi sehingga menjadi sopir yang baik D. Orang miskin berubah menjadi kaya atas kerja kerasnya E. Budi menjadi dokter karena tekun dan rajin belajar 14. Di bawah ini, manakah yang termasuk dalil larangan mempercayai dukun? A. B. C. D. E. 15. Hadis di atas menunjukkan dalil atas salah satu bentuk syirik, yakni.... A. Syirik kecil B. Riya C. Mencari pesugihan D. Mempercayai ahli nujum E. Menyekutukan Allah 16. Orang-orang yang kokoh dalam mempertahankan Akidah Islamnya antara lain, kecuali ..... A. Siti Masyithah B. Ashabul Kahfi C. Luqmanul Hakim D. Nabi Ibrahim E. Salman al-Farizi 17. Akibat bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, kecuali ..... A. Bersifat individualistis B. Tidak dapat membedakan yang halal dan yang haram C. Jaminan kehidupan dunia akhirat D. Tidak memiliki pedoman hidup yang benar E. Tidak memiliki keyakinan akan kehidupan akhirat 18. Seorang hamba akan merasa dekat dengan Allah, seakan-akan Allah berada disisinya, ia akan disayangi Allah, ia yakin bahwa selain Allah adalah kecil, sehingga menimbulkan jiwa pemberani, memilki komitmen tinggi terhadap kebenaran dan keadilan, memiliki ketenangan jiwa, kepribadian matang dan bersikap adil. Hal ini merupakan wujud dan hasil dari ..... A. Bertaqwa kepada Allah secara penuh menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Khaliq dalam berbagai keadaan. B. Berjuang di jalan Allah secara teguh menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Khaliq dimana saja dan kapan saja. C. Berjalan di jalan Allah secara baik menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Khaliq dimana saja dan kapan saja. D. Beramal karena Allah secara penuh menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Khaliq dimana saja dan kapan saja. E. Beriman kepada Allah secara istiqomah menjadi jalinan spiritual seorang hamba dengan Sang Kholiq dimana saja dan kapan saja. 19. Syirik secara etimologi berarti ..... A. Bercampurnya dua kepemilikan B. Adanya sesuatu yang dimiliki dua orang C. Menjadikan sekutu bagi Allah baik dalam rububiyahnya maupun uluhiyahnya D. Mempertimbangkan keinginan untuk mendapat pujian kepada selain Allah baik dalam perkataan maupun perbuatan E. Takut kepada Allah secara rahasia maupun terang-terangan 20. Secara tegas Allah Swt. melarang makhluknya untuk mempersekutukannya. Hal ini terdapat dalam A. QS. al-Baqarah 182 B. QS. Luqman 13 C. QS. al-Maidah 14 D. QS. al-Ghasyiyah 2 E. QS. al-Alaq 5 21. Hadis di atas menyebutkan bahwa barang siapa yang mempercayai perkataan tukang tenun maka dia dianggap........... A. Tukang Tenun juga B. Kafir C. Tukang Sihir D. Peramal E. Musyrik 22. Rasulullah Saw. bersabda barang siapa mendatangi tukang ramal/ dukun untuk menanyakan nasib kepadanya, maka dia tidak diterima taubatnya selama ..... A. Empat puluh hari B. Satu bulan C. Satu tahun D. Satu minggu E. Empat hari 23. Apabila seseorang mempercayai sepenuhnya dengan apa yang dikatakan oleh tukang peramal/dukun, maka Nabi menghukumi mereka seperti ..... A. Orang dholim B. Orang kafir C. Orang murtad D. Orang musyrik E. Orang munafik 24. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia akan mengampuni segala dosa selain dosa syirik, hal demikian ini sesuai firman Allah didalam ..... A. QS. al-Māidah 72 B. QS. al-Baqarah 31 C. QS. an-Nisā’ 48 D. QS. ali Imrān 5 E. QS. al-Fatih ̣ah 3 25. Menurut sumber yang popular di kalangan ahli Ilmu Kalam bahwa munculnya perdebatan Ilmu Kalam adalah berawal dari ….. A. Persoalan ibadah B. Persoalan politik C. Persoalan memahami masalah-masalah ayat mutasyabihāt D. Masalah pribadi antar sahabat yang saling berbeda pendapat E. Persoalan masalah tafsir al-Qur’an 26. Di bawah ini adalah hal-hal yang biasa dibicarakan dan diperdebatkan dalam bahasan Ilmu Kalam, kecuali A. Siapa yang berhak menjadi khalifah B. Apakah Al-Qur’an itu qadim atau ḥadiṡ C. Apakah siksa kubur itu ada dan benar-benar terjadi D. Apakah manusia mungkin melihat Tuhan dengan indera mata E. Siapakah yang dikategorikan sebagai orang berdosa besar dan kafir 27. Salah satu faktor yang mendorong umat Islam menggunakan filsafat dalam memahami Ilmu Kalam adalah karena obyek dakwah… A. Mudah menerima dengan pendekatan filsafat B. Bisa lebih tenang C. Kaum awam yang banyak menggunakan perasaan hati dalam memahami agama D. Sulit ditaklukkan karena pengaruh adat yang sangat kuat E. Telah mengenal filsafat dan biasa menggunakan filsafat dalam memahami ajaran agama yang dianut sebelumnya 28. Berbicara masalah Ilmu Kalam adalah sangat dinamis dan salah satu pendapat menyebutkan bahwa Ilmu Kalam adalah perpaduan antara… A. Islam dan Hindu buktinya dijumpai ada konsep hulul mirip dengan konsep nirwana dalam hindu B. Islam dan Kristen dan keduanya sangat kuat pengaruhnya C. Islam dengan Filsafat namun nilai Islam lebih kuat dan menonjol D. Islam dengan Tasawuf lebih menonjol E. Islam dan Yahudi hanya nilai Islam lebih mendominasi 29. Termasuk fungsi Ilmu Kalam adalah, kecuali ….. A. Menolak akidah sesat B. Memperkuat akidah Islam C. Melemahkan akidah Islam D. Membela akidah Islam E. Menjelaskan akidah Islam 30. Pernyataan di bawah ini yang merupakan sifat kajian Ilmu Kalam yang bersifat internal adalah .... A. menselaraskan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum B. menjaga kaidah-kaidah agama dari serangan musuh-musuh Islam C. menjaga keuTuhan agama dan negara dari pertikaian politik D. memberikan bimbingan seruan kepada kaum mukmin agar keluar taklid dan mengembangkan pengetahuan dengan dalil yang kuat. E. mengembangkan ilmu filsafat dan agama secara bersamaan 31. Dalil-dalil yang dinukil atau diambil dari Al-Quran dan hadis, disebut dalil.. A. Aqlī B. Naqlī C. Qaṭ’ī D. Dhonni E. Majazi 32. Dalil-dalil yang menggunakan dan mengedepankan akal-pikiran dalam membahas Ilmu Kalam disebut ... A. Aqli B. Naqli C. Qoth’i D. Dhonni E. Majazi 33. Ta’rif di atas adalah pengertian ilmu kalam menurut … A. Musthofa Abdurroziq B. Al-Farabi C. Ibnu Khaldun D. Syekh Moh. Abduh E. Musthafa Kamal 34. Ta’rif di atas adalah pengertian ilmu kalam menurut … A. Musthofa Abdurroziq B. Al-Farabi C. Ibnu Khaldun D. Syekh Moh. Abduh E. Musthafa Kamal 35. Ilmu Kalam adalah ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional. Pernyataan tersebut adalah definisi Ilmu Kalam menurut … A. Musthofa Abdurroziq B. Al-Farabi C. Ibnu Khaldun D. Syekh Moh. Abduh E. Musthafa Kamal 36. Orang yang beriman mempunyai kemauan yang keras, kesabaran yang tinggi dan percaya yang teguh kepada Allah Swt. Ketika ia memutuskan untuk menjalankan perintahperintah-Nya untuk mendapatkan nikmat-Nya, maka yang dilakukan adalah .... A. Melakukan pendekatan untuk mendapat dukungan dan pertolongan dari siapapun yang penting berhasil B. Meminta dukungan dan pertolongan dengan cara-cara yang biasa dilakukan tanpa memperhatikan kaidah agamanya C. Tetap teguh dan yakin akan mendapat dukungan dan pertolongan Allah Swt. sebagai penguasa alam semesta D. Dukungan anggota keluarga itu lebih menentukan keberhasilan dari usaha yang dilakukan seseorang E. Memantapkan langkah sesuai dengan keinginan yang dikehendaki dengan tetap menjaga hubungan baik dengan sesama 37. Akidah Islam merupakan misi utama yang di bawa semua Rasul Allah. Dalam dakwah Nabi Saw. ketika di Makkah aspek penting akidah adalah…. A. Iman kepada Allah B. Iman kepada kitab Allah C. Iman kepada hari akhir D. Iman kepada Malaikat E. Iman kepada Nabi Muhammad Saw. 38. Pernyataan berikut merupakan makna tauhid dalam kehidupan, kecuali…. A. Membebaskan manusia dari belenggu dari kepercayaan palsu B. Semangat pembebasan diri C. Emansipasi harkat dan martabat manusia D. Allah adalah dzat yang wajib disembah E. Semangat meningkatkan kepercayaan diri 39. Berikut ini adalah sebutan lain dari ilmu kalam, kecuali….. A. Filsafat B. Ushuluddin C. Theolog D. Tauhid E. Akidah 40. Adanya ungkapan dalam Al-Quran yang mendorong penggunaan akal antara lain ... A. Tadabbur, Tafakkur, Taklid B. Tafakkur, tadabbur, taaqqul C. Taaqqul, Tadabbur, Idba D. Taklid, Tadabbur, Idba E. Tafakkur, Tadabbur, Taklid B. Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Deskripsikan penyimpangan akidah sebelum masa Nabi Saw. ! minimal4 2. Deskripsikan keadaan akidah masa Nabi Saw. ! 3. Deskripsikan keadaan akidah masa sahabat ! 4. Deskripsikan sejarah pertumbuhan Ilmu Kalam ! 5. Jelaskan faktor-faktor perkembangan Ilmu Kalam ! Kunci Jawaban Pilihan ganda 1. A 2. B 3. B 4. E 5. E 6. A 7. B 8. A 9. D 10. E 11. A 12. D 13. B 14. A 15. B 16. C 17. C 18. E 19. C 20. B 21. B 22. A 23. D 24. C 25. B 26. A 27. E 28. C 29. C 30. D 31. B 32. A 33. B 34. A 35. A 36. C 37. A 38. B 39. E 40. B Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
YehVo. 55vgxl4lz7.pages.dev/28155vgxl4lz7.pages.dev/7855vgxl4lz7.pages.dev/44755vgxl4lz7.pages.dev/40655vgxl4lz7.pages.dev/28055vgxl4lz7.pages.dev/27055vgxl4lz7.pages.dev/37955vgxl4lz7.pages.dev/106
berikut ini adalah macam macam nikmat allah kecuali